Simpatetik Trip Pmt Cell 20 Kv Pada Gardu Induk Lumajang

  • Muhammad A’an Auliq Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Jember
  • buing eko prasetiyo Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Jember
  • buing eko prasetiyo Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Jember
Keywords: Gangguan satu fasa ke tanah, simpatetik trip, dan directional ground relay (DGR).

Abstract

Sistem distribusi tenaga listrik 20 kV di Gardu Induk Lumajang menggunakan sistem pentanahan dengan tahanan 500 Ohm sehingga arus gangguan satu fasa ketanah maksimum adalah sebesar 25 Ampere. Untuk mendeteksi arus gangguan ini digunakan DGR (Directional Ground Relay) tipe EGR-EC. Apabila pada penyulang Randuagung terjadi gangguan satu fasa ke tanah, maka penyulang Bumirejo dan Suwandak yang dicatu dari bus yang sama dengan penyulang Randuagung juga ikut trip, kejadian trip bersamaan dikatakan simpatetik trip. Simpatetik trip pada penyulang Bumirejo dan Suwandak terjadi akibat adanya kebocoran arrester, body trafo dan body panel TR pada penyulang Bumirejo dan Suwandak. Input Io diperoleh dari arus residu yang ditimbulkan oleh arus total kebocoran arrester, body trafo dan body panel TR. Sedangkan input Vo diperoleh dari tegangan residu yang timbul akibat gangguan satu fasa ke tanah pada penyulang Randuagung. Arus total kebocoran arrester, body trafo dan body panel TR pada penyulang Bumirejo adalah sebesar 2.59 A dan pada penyulang Suwandak sebesar 2.36 A. Nilai arus bocor total pada penyulang Bumirejo dan Suwandak melebihi tap setting arus dari DGR tipe EGR-EC yakni sebesar 2 A. Setelah dilakukan perbaikan, arus total kebocoran arrester untuk penyulang Bumirejo adalah sebesar 0.012 A dan untuk penyulang Suwandak sebesar 0.041 A. Simpatetik trip tidak akan terjadi karena arus urutan nol penyulang tidak melebihi tap setting arus Io = 2 A pada DGR.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02