Pembuatan HZSM-5 Mesopori : Pengaruh Agen Desilikasi Sodium Hidroksida dan Potasium Hidroksida

  • Jimmy Jimmy Departemen Teknik Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo
  • Dhiyaul Helmy Susanti Departemen Teknik Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo
  • Achmad Roesyadi Departemen Teknik Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo
  • Suprapto Suprapto Departemen Teknik Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo
Keywords: biofuel, Fischer-Tropsch, impregnasi, katalis, Fe-Co/HZSM-5.

Abstract

Biomassa, batubara dan gas alam dapat dikonversi menjadi gas sintesis (CO dan H2), untuk selanjutnya dikonversi menjadi biofuel yang identik dengan bahan bakar fosil (gasoline, kerosin dan solar) sehingga dapat digunakan langsung pada kendaraan dan permesinan tanpa modifikasi. Proses ini dikenal dengan sintesis Fischer-Tropsch. Zeolit HZSM-5 mikropori gagal dalam melakukan katalisis molekul-molekul besar, karena keterbatasan difusi pada kanal mikropori dan deposisi karbon dalam sistem pori. Zeolit mesopori dikenal juga sebagai zeolit hirarki karena mengandung campuran mikropori dan mesopori dalam strukturnya. Desilikasi alkali merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk meningkatkan mesoporositas zeolit melalui pengurangan kadar silikon dalam zeolit. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan HZSM5 mesopori dari amonium ZSM-5 dengan variasi agen desilikasi (KOH dan NaOH). Katalis HZSM-5 dibuat dari ammonium ZSM-5 melalui proses kalsinasi, desilikasi menggunakan larutan NaOH dan KOH dan pembentukan fase amorf menggunakan larutan HNO3. Impregnasi Fe dan Co pada HZSM-5 dengan loading 10% dan variasi kadar Fe dalam Fe-Co sebesar 10, 20, 30, 40, 50%. Hasilnya direduksi dengan aliran gas hidrogen. Kesimpulannya, (1) Desilikasi NaOH berhasil mempertahankan struktur kristal HZSM-5, sedangkan KOH mengubah struktur kristal HZSM-5; (2) Desilikasi NaOH menghasilkan HZSM-5 dengan kenaikan diameter pori dari 2,104 nm menjadi 3,029 nm, kenaikan luas permukaan dari 266,28 m2/g menjadi 526,03 m2/g, peningkatan volume pori dari 0,14 cc/g menjadi 0,486 cc/g; (3) Impregnasi dengan metode Incipient Wetness (IW) menghasilkan logam terimpregnasi yang mendekati kuantitas logam yang diimpregnasikan; (4) Reduksi katalis menghasilkan mayoritas logam Fe dan Co serta sedikit oksida Fe2O3 dan Co3O4; (5) Sintesis Fischer-Tropsch secara kontinyu dengan katalis 30Fe-70Co/HZSM-5,rasio H2/CO =2, temperatur 2500C, tekanan 20 bar menghasilkan fraksi cair yang mengandung 2-propanol dan propena.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02