OPTIMASI PELARUT EKSTRAKSI ANTOSIANIN DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Poir) UNTUK DETEKSI BORAKS DALAM MAKANAN

  • Zuri Rismiarti Poltekkes Kemenkes Malang
Keywords: antosianin, maserasi, ubi ungu, ekstraksi, spektrofotometer

Abstract

Ekstrak antosianin dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) dapat dimanfaatkan untuk deteksi boraks dalam makanan. Dengan memanfaatkan ekstraks antosianin dari ubi jalar ungu maka pemakaian reagen kimia untuk deteksi boraks dalam sampel makanan dapat diminimilisir. Perbedaan dalam penggunaan pelarut dan perbandingan pelarut akan menghasilkan konsentrasi ekstrak antosianin yang berbeda. Oleh sebab itu dilakukan maserasi dengan menggunakan 2 pelarut yang berbeda. Maserasi 1 dilakukan dengan menggunakan  pelarut dengan perbandingan 25:1:5 (etanol: asam asetat glasial: aquades) jumlahnya 100 mL. Untuk maserasi 2 dilakukan  dengan pelarut HCl 1,5M yang dibuat dalam etanol pada volume 100 mL. Maserasi dilakukan selama 24 jam. Kemudian untuk menganalisa kadar antosianin masing-masing pelarut dilakukan dengan menggunakan metode antosianin monomerik melalui spektrofotometri (mg/L).Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh kadar antosianin tertinggi dari ekstraksi ubu jalar ungu sebesar 11, 910 mg/L dalam 10 gram ubi jalar ungu basah dengan menggunakan maserasi 2. 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-06-20
How to Cite
Zuri Rismiarti. (2022). OPTIMASI PELARUT EKSTRAKSI ANTOSIANIN DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Poir) UNTUK DETEKSI BORAKS DALAM MAKANAN . Jurnal ATMOSPHERE, 3(1), 8-13. https://doi.org/10.36040/atmosphere.v3i1.4298
Section
Articles