PENERAPAN ALAT PENCAMPUR BUMBU DI SENTRA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE SANAN

  • Peniel I. Gultom Jurusan Teknik Mesin DIII, FTI ITN Malang
  • Priscilla Tamara Jurusan Teknik Industri DIII, FTI ITN Malang
  • Erni J. Sinaga Jurusan Teknik Industri DIII, FTI ITN Malang
Keywords: alat pencampur bumbu, keripik tempe, proses produksi

Abstract

Salah satu makanan ringan khas Malang yang telah dikenal luas oleh masyarakat dengan rasa yang enak dan cocok untuk oleh-oleh adalah keripik tempe. Sentra industri keripik tempe yang cukup besar dan terkenal di Malang adalah wilayah Sanan, kota Malang. Kendala yang dihadapi oleh home industry keripik tempe Sanan ini salah satunya pada proses pencampuran bumbu keripik tempe. Dengan menggunakan alat pencampur bumbu manual, membutuhkan waktu yang cukup lama dan melelahkan untuk memenuhi target produksi ± 40 kg keripik tempe per hari. Selain itu proses pencampuran bumbu ini membutuhkan 2 orang pekerja dimana yang seorang bertugas memutar alat dan seorang lainnya bertugas menaburkan tepung bumbu dari bagian atas alat. Hal ini juga menyebabkan banyaknya tepung bumbu yang terbuang dan kurangnya higienitas produk. Oleh karena itu untuk meningkatkan produktifitas yang optimal harus diimbangi dengan alat pencampur bumbu keripik tempe yang efisien guna mendukung kegiatan tersebut, sehingga dapat meminimumkan waktu kerja dan kondisi fisik operator tidak terlalu lelah, dengan memanfaatkan hasil penelitian terdahulu. Rancangan alat dari penelitian terdahulu kemudian diwujudkan dalam ukuran yang sesungguhnya untuk dapat diterapkan pada UKM keripik tempe. Sebagai hasilnya alat pencampur bumbu dapat digunakan dengan baik dan sangat membantu proses produksi di UKM mitra.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-02-25