Pengaruh Elastisitas dan Kekerasan Terhadap Konduktivitas Listrik Untuk Aluminium Alloy 2024

  • Sumanto Jurusan Teknik Industri, FTI ITN Malang
  • Iftitah Ruwana Jurusan Teknik Industri, FTI ITN Malang
  • I Nyoman Sudiasa Jurusan Teknik Sipil, FTSP ITN Malang
Keywords: Elastisitas, Kekerasan, Konduktivitas Listrik, Aluminium Alloy 2024

Abstract

Aluminium merupakan unsur paling melimpah ketiga (setelah oksigen dan silikon), dan logam yang paling melimpah di kerak bumi sampai dengan sekitar 8% berat bumi. Aluminium relatif lembut, tahan lama, ringan, logam yang ulet, tahan terhadap korosi, memeiliki konduktivitas yang tinggi dan lentur. Paduan aluminium memiliki kekuatan mulai dari 200 MPa sampai dengan 600 MPa. Aluminium memiliki konduktivitas tertinggi keempat (setelah perak, tembaga, dan emas). Dikombinasikan dengan bobot yang ringan itu dan paduan dengan beberapa logam lain untuk membuatnya lebih kuat, aluminium sangat ideal untuk kabel listrik. Sifat nonmagnetik itu memungkinkan untuk tetap bekerja di mana saja (bahkan di badai). Dengan kekuatan ini aluminium dapat dengan mudah diangkut membuat aluminium pilihan terbaik untuk daya tinggi, jarak jauh sebagai kabel listrik. Specimen aluminium alloy 2024 dibentuk silinder dengan ukuran diameter 6 mm dan panjang 20 cm. Specimen dipanaskan dengan suhu yang bervariasi antara 100oC hingga 500oC dengan waktu pemanasan sampai dengan 48 jam dan kemudian dicelupkan ke dalam air dingin. Tujuannya adalah untuk membuat rusak struktur kepadatan bahan. Terdapat hubungan antara kekerasan bahan dengan elastisitas, antara kekarasan dengan konduktivitas listrik dan antara elastisitas bahan dengan konduktivitas listrik. Secara simultan kekerasan bahan dan elastisitas mempengaruhi konduktivitas listrik di mana 94.90% konduktivitas listrik dalam penelitian ini dipengaruhi oleh kekarasan dan elastisitas bahan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-02-25