PERENCANAAN PENGERUKAN (DREDGING)

Studi Kasus : Kolam Labuh Dermaga Terminal Berlian Tanjung Perak Surabaya

  • Bonita Nabilla Safitri Teknik Sipil S-1; Institut Teknologi Nasional Malang
  • Eding Iskak Imananto Teknik Sipil S-1; Institut Teknologi Nasional Malang
  • Munasih Munasih Teknik Sipil S-1; Institut Teknologi Nasional Malang
Kata Kunci: Pengerukan, Stabilitas lereng, Angka keamanan, Durasi, dan Biaya

Abstrak

Kedalaman kolam dermaga yang saat ini masih 8 meter dianggap sudah tidak mampu untuk aktivitas bongkar muat dengan kapasitas kapal yang lebih besar. Adanya peningkatan penggunaan peti kemas dan naiknya roda ekonomi di Indonesia menjadi salah satu alasan pendorong untuk dilakukannya pengerukan pada kolam labuh. Dari hasil borelog yang di dapatkan bahwa jenis tanah pada area kolam labuh dermaga berlian adalah jenis pasir kerang lempungan. Dengan menggunakan metode pendekatan trapesium banyak pias maka di dapat volume pengerukan sebesar 1.659.786 m3 dengan menggunakan kapal keruk Cutter Suction Drdger (CSD) dan di bantu oleh kapal Split Hopper Barge (tongkang). Adanya aktifitas pengerukan di area kolam labuh, dapat mengkhawatirkan keamanan dari dinding dermaga. Dimana pada saat ini dinding dermaga telah diperkuat oleh tiang panjang baja tipe SPSP1016 T14. Dalam menganalisis stabilitas lereng digunakan bantuan program komputer yakni PLAXIS V.2 untuk mengetahui angka kemanan secara akurat dalam waktu yang singkat. Berdasarkan hasil analisa stabilitas lereng pada sisi depan dan belakang tiang pancang di dapatkan bahwa dinding dermaga aman terhadap longsor / sliding. Serta berdasarkan perhitungan biaya dan durasi pengerukan diperkirakan sebesar Rp. 23.267.784,000 selama 4 bulan . 

Kata kunci : Pengerukan, Stabilitas lereng, Angka keamanan, Durasi, dan Biaya 

 

 

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2023-06-02
Bagian
Articles