PEMANFAATAN BUNGA ROSELA (HIBISCUS SABDARIFFA) SEBAGAI PEWARNA ALAM UNTUK MENCELUP SERAT RAYON

  • Ria Harmini Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional
Keywords: Ekstrak bunga rosela, rayon, proses pencelupan, variasi fiksasi

Abstract

Proses pencelupan pada umumnya adalah mendispersikan zat warna ke dalam pelarut air atau medium lain, kemudian mencelupkan bahan tekstil ke dalam larutan tersebut dan memberikan energi dan perlakuan lain misalnya mengaduk ataupun menambahkan bahan-bahan lain sebagai fiksator/ pembangkit warna dan dilaksanakan selama waktu tertentu.
Penelitian ini menggunakan metode di atas dan mencari apakah ada pengaruh pemanfaatan bunga rosela (Hibiscus sabdariffa) sebagai pewarna alami untuk mencelup kain rayon dengan variasi fiksator air kapur dan air tawas. Kain contoh uji diuji ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan tua-muda warna secara visual dengan alat evaluasi Grey Scale dan Staining Scale. Analisis data menggunakan statistik non parametrik koefisien konkordansi Kendall dan Anava Univariat.
Berdasar uji koefisien konkordansi Kendall diperoleh bahwa air kapur dan air tawas sebagai fiksator/pembangkit warna berpengaruh secara signifikan pada ketahanan luntur warna terhadap pencucian, dan air kapur memiliki ketahanan luntur warna lebih baik daripada air tawas. Sementara dengan uji Anava terbukti ada pengaruh pemanfaatan bunga rosela sebagai pewarna alam untuk mencelup kain rayon dengan variasi fiksator air kapur, sedangkan variasi air tawas tidak menunjukkan hasil yang signifikan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2011-02-25
How to Cite
HarminiR. (2011). PEMANFAATAN BUNGA ROSELA (HIBISCUS SABDARIFFA) SEBAGAI PEWARNA ALAM UNTUK MENCELUP SERAT RAYON. Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri, 1(1), 62-73. Retrieved from https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/1494