PENERAPAN PENGGUNAAN MAGNESOL SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN BIODIESEL PADA PERUSAHAAN PENGHASIL BIODIESEL

  • Harimbi Setyawati Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Dwi Ana Anggorowati Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Erni Junita Sinaga Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang
Keywords: Pemurnian, Biodiesel, Magnesium Silikat

Abstract

PT. Alegria Indonesia merupakan salah satu perusahaan penghasil biodiesel yang ada di kota
Pasuruan, bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan biodiesel adalah biji jarak. Untuk mendapatkan biji
jarak perusahaan terebut bekerjasama dengan para petani yang ada di sekitar perusahaan dan Balittas
Karangploso Malang. Untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas biodiesel, termasuk
pada proses pencucian biodiesel tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mendapatkan
biodiesel dengan kualitas yang baik sesuai dengan standard kelayakan biodiesel di Indonesia dengan proses
pencucian menggunakan magnesium silikat (Magnesol). Proses pemurnian dry washing biodiesel menggunakan
adsorben magnesium silikat, dapat meningkatkan kemurnian dari biodiesel yang dihasilkan. Penggunaan
magnesium silikat yang tepat akan menyerap impurities dengan maksimal, termasuk sisa gliserol, sisa alkohol
dan katalis, serta air dan sedimen pada biodiesel.Karakter fisik biodiesel secara umum telah memenuhi standard
kelayakan biodiesel di Indonesia yang diatur dalam SNI 04-7182-2006 kecuali beberapa poin yaitu angka setana
dan gliserol bebas.Masa aktif magnesium silikat (magnesol) rata-rata adalah sekitar 40-50 menit. Setelah itu
disinyalir magnesium silikat (magnesol) telah atau mulai mengalami kejenuhan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-25
How to Cite
SetyawatiH., Ana AnggorowatiD., & Junita SinagaE. (2019). PENERAPAN PENGGUNAAN MAGNESOL SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN BIODIESEL PADA PERUSAHAAN PENGHASIL BIODIESEL. Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri, 9(1), 9 - 14. https://doi.org/10.36040/industri.v9i1.375