ANALISIS PENYEBAB CACAT PADA PRODUKSI SKUN DENGAN BARREL PLATING

  • Nurlaili Nurlaili Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Djakarta
  • Hernadewita Hernadewita Magister Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana
  • Hendra Hendra Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tirtayasa
Keywords: electroplating, barrel plating, cacat yellowish, focus group discussion (FGD)

Abstract

Proses electroplating dengan metode barrel plating mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan metode plating lainnya, selain dapat menghasilkan produk dengan volume produksi lebih banyak sekaligus, selain itu barrel bisa digunakan untuk berbagai jenis material dengan peralatan yang sama. Namun, saat proses produksi massal ditemukan banyak produk cacat seperti perubahan warna menjadi kekuning-kuningan, produk bercampur, lapisan terkelupas, ketebalan lapisan yang tidak sesuai dan cacat lainnya. Cacat terbanyak adalah yellowish yaitu sebesar 40,15% dari keseluruhan kasus.  Dengan  focuss group discussion (FGD) dilakukan analisis penyebab cacat yang terjadi pada proses produksi  skun dengan barrel plating. Analisis cacat dilakukan dari awal proses sebelum pelapisan, proses pelapisan sampai proses setelah pelapisan. Dari hasil focus group discussion ditemukan cacat yellowish berasal dari larutan elektrolit yang tidak bereaksi, adanya kontaminasi di dalam larutan elektrolit, air pembilasan kotor, lapisan plating terbakar karena overheat, produk masih lembab, adanya pengotor pada permukaan produk, waktu dan temperatur oven tidak sesuai dengan standar dan adanya pengotor yang berasal dari udara sekitar. Setelah ditemukan penyebab cacat dilakukan perbaikan dengan 4W1H, setelah semua tindakan dilakukan, cacat yellowish dapat turun menjadi 24,66% atau turun sekitar 15,49%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-10-01
How to Cite
NurlailiN., HernadewitaH., & HendraH. (2022). ANALISIS PENYEBAB CACAT PADA PRODUKSI SKUN DENGAN BARREL PLATING. Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri, 12(2), 88-94. https://doi.org/10.36040/industri.v12i2.4418