PENENTUAN HARGA PRODUK KERAJINAN ROTAN BERBASIS AKTIVITAS

  • Ratih Ardia Sari Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Malang
  • Ceria Farela Mada Tantrika Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Malang
  • Rio Prasetyo Lukodono Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Malang
  • Sri Widiyawati Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Malang
Keywords: Cost Driver, Harga Pokok Produksi, Kerajinan Rotan Sintetis, Metode Activity Based Costing

Abstract

Kerajinan rotan sintetis merupakan salah satu usaha kecil menengah yang berkembang di kota Malang. Produk dari kerajinan ini bervariasi mulai dari furniture (sofa, meja makan, kursi, meja) sampai pada kerajinan kecil (tempat air mineral, vas, tempat tisu) dengan berbagai bentuk dan warna. Inovasi produk sangat dibutuhkan agar usaha ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Inovasi produk dimunculkan dari variasi produk. Variasi produk yang cukup banyak menjadikan usaha ini harus dapat menentukan harga pokok produksi setiap produknya agar dapat memperoleh laba yang terus meningkat. Penjualan produk ini cenderung mengalami kenaikan terutama pada musim liburan, tetapi saat ini profit yang didapatkan tidak sebanding dengan peningkatan penjualan. Hal ini mengindikasikan adanya kemungkinan ketidaktepatan penentuan harga pokok produksi. Selain itu, penentuan harga dihitung dengan menggunakan metode konvensional tanpa mempertimbangkan biaya overhead untuk masing-masing variasi produk. Oleh karena itu diperlukan perhitungan harga pokok produksi yang lebih sesuai dengan keadaan di dalam usaha kecil menengah ini. Penentuan harga pokok produksi dapat dilakukan berbasis aktivitas atau biasa disebut Activity-Based Costing (ABC). Cost driver dari usaha kerajinan rotan adalah waktu proses per unit barang (jam tenaga kerja / produk), luas lahan (m2), dan massa bahan baku utama plastik rotan (kg). Cost pool dari usaha kerajinan ini adalah biaya listrik, biaya penyusutan fasilitas, biaya bahan baku penolong. Biaya listrik dihitung berdasarkan waktu proses per unit barang (jam/unit), biaya penyusutan fasilitas (luas lahan), dan biaya bahan baku penolong dihitung berdasarkan massa bahan baku utama plastik. Dari hasil penentuan harga dengan metode ABC didapatkan bahwa terdapat perbedaan harga sebesar 9%. Penentuan harga pokok produksi saat ini lebih rendah dibandingkan dengan harga pokok produksi metode ABC. Laba yang diperkirakan oleh usaha ini lebih besar dibandingkan dengan laba metode ABC yang lebih realistis. Terdapat beberapa produk yang penentuan harga produksinya lebih rendah bila dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk produksi

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-02-26
How to Cite
Ardia SariR., Farela Mada TantrikaC., Prasetyo LukodonoR., & WidiyawatiS. (2018). PENENTUAN HARGA PRODUK KERAJINAN ROTAN BERBASIS AKTIVITAS. Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri, 8(1), 15-20. https://doi.org/10.36040/industri.v8i1.665