PENETAPAN HARGA JUAL PLYWOOD PT. XYZ MENGGUNAKAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI METODE FULL COSTING DAN ACTIVITY BASED COSTING
Abstract
Perhitungan biaya produksi mempertimbangkan semua unsur biaya (konvensional) untuk saat ini dinilai kurang akurat dalam penentuan laba, sehingga dapat memengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Penggunaan metode full costing dan metode activity based costing dapat membatu perusahaan menentukan harga pokok produksi (HPP) yang lebih akurat dan dapat mengetaui secara pasti keuntungan yang akan didapatkan. Penelitian ini membandingkan perhitungan HPP antara metode full costing (FC), activity based costing (ABC) dan metode cost plus pricing 10%. Dari hasil perhitungan, didapatkan pada metode FC dengan HPP sebesar Rp 87.445.297.196, harga dasar Rp 10.725.382, dan harga jual Rp 11.797.920. Pada metode ABC dengan HPP sebesar Rp 70.026.806.877, harga dasar Rp 8.588.960, dan harga jual Rp9.447.857. Dari kedua metode tersebut, didapatkan hasil perhitungan FC lebih besar dibandingkan dengan ABC. Dimana selisih untuk hasil perhitungan HPP sebesar Rp 17.418.490.292 dan harga jual sebesar Rp 2.350.063/m³. Hal tersebut dikarenakan pada metode FC membebankan semua elemen biaya produksi sebagai pemicu biaya, sedangkan metode ABC membebankan pada aktivitas yang dilakukan sebagai pemicu biaya. Sehingga dalam menetapkan harga jual dengan mendapatkan keuntungan yang optimal, PT. XYZ dapat menggunakan metode ABC dengan harga jual Rp9.447.857/m³ karena dengan perhitungan menggunakan metode ABC didapatkan perhitungan yang lebih detail dan akurat.
Downloads
Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.