PENGUJIAN ARAK BALI SEBAGAI ADITIF BAHAN BAKAR

  • I Made Suarta Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bali
  • I Putu Darmawa Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bali
Keywords: Arak, Arak bali, Etanol basah, Kecepatan pembakaran

Abstract

Arak diperoleh dari penyulingan tuak (nira) dari pohon rontal, enau atau kelapa yang mempunyai sifat mudah terbakar (flameable). Arak adalah etanol, jika proses penyulingan dengan temperatur 78,1oC menghasilkan arak (etanol) dengan kadar lebih tinggi yang sering disebut arak api di Bali. Secara teoritis proses penyulingan akan menghasilkan arak dengan kadar maksimum 95,5% yang sering disebut etanol azeotrop. Langkah pertama yang dilakukan dalam pengujian arak bali sebagai bahan bakar adalah pengujian terhadap kadar air. Pengujian kadar air arak bali hasil Laboratorium Kimia adalah 70% atau etanol 30%. Selanjutnya dilakukan distilasi lanjutan untuk mengurangi kadar air sampai komposisi azeotrope. Pengujian kecepatan pembakaran arak bali dilakukan dalam ruang bakar cylinder show shell. Proses pembakaran direkam menggunakan kamera kecepan 420 fps. Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan pembakaran arak bali komposisi azotrope lebih tinggi dari etanol 99% pada campuran stoichiometri dan kaya.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-08-23
How to Cite
SuartaI. M., & DarmawaI. P. (2016). PENGUJIAN ARAK BALI SEBAGAI ADITIF BAHAN BAKAR. Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri, 6(2), 10-16. Retrieved from https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/905