RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUMBU VERTIKAL SAVONIUS PORTABEL MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN

  • Yusuf Ismail Nakhoda Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Chorul Saleh Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang
Keywords: kincir angin sumbu vertikal, Savonius, generator magnet permanen, portabel

Abstract

Pemanfaatan energi angin di Indonesia untuk saat ini masih tergolong rendah namun punya potensi yang
sangat besar. Salah satu penyebabnya adalah karena kecepatan angin rata-rata di wilayah Indonesia tergolong
kecepatan angin rendah, yaitu berkisar antara 3 m/s hingga 5 m/s sehingga sulit untuk menghasilkan energi
listrik dalam skala besar. Meskipun demikian, potensi angin di Indonesia tersedia hampir sepanjang tahun,
sehingga memungkinkan untuk dikembangkan sistem pembangkit listrik skala kecil. Inovasi dalam
memodifikasi kincir angin perlu dikembangkan agar pada kondisi kecepatan angin yang rendah dapat
menghasilkan energi listrik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan kajian teknis terhadap mesin konversi
energi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan sumber energi angin secara optimal dalam menghasilkan
energi listrik. Untuk itu, dalam penelitian ini dikembangkan prototipe dengan melakukan rancang bangun kincir
angin pembangkit tenaga listrik sumbu vertikal model Savonius menggunakan generator magnet permanen
dengan konstruksi dibuat secara portabel, sehingga dapat dirakit dan dipindah-pindah dengan mudah serta dapat
menghasilkan energi listrik yang maksimal dengan memanfaatkan kecepatan angin yang relatif rendah.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2015-08-27
How to Cite
Ismail NakhodaY., & SalehC. (2015). RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUMBU VERTIKAL SAVONIUS PORTABEL MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN. Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri, 5(2), 19-24. Retrieved from https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/974