Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri <p><strong>Inovatif : Jurnal Teknik Industri<br></strong>Jurnal Inovatif&nbsp; menerima artikel-artikel hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang Teknik dan Manajemen Industri, yang berisi gagasan, konseptual, kajian teori, aplikasi teori dan kajian buku Teknik dan Manajemen Industri. Jurnal inovatif diterbitkan oleh Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Malang, dan terbit dua kali salam setahun pada Bulan Maret dan September</p> <p><strong>Accrefitation :</strong><br><a href="Accrefitation%20:" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://ejournal.itn.ac.id/public/site/images/emma/Sinta_4.png" width="135" height="49"></a></p> Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang en-US Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri 2087-8869 ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PRODUK RED SNAPPER FILLET DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/7864 <p><em>Red snapper fillet natural </em>merupakan salah satu produk <em>fillet </em>yang terbuat dari ikan kakap merah dengan bentuk daging fillet <em>skin on, </em>tanpa sisik dan tanpa duri<em>. </em>Selama proses produksi, ditemukan dua kecacatan pada produk tersebut yakni daging hancur dan ukuran <em>undersize. </em>Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis kecacatan yang paling sering terjadi, batas kendali terhadap kecacatan yang ada, dan menentukan penyebab kecacatan sehingga dapat ditemukan solusi untuk perbaikan selanjutnya. Metode yang digunakan yakni deskripstif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan <em>seven tools quality control, </em>diantaranya <em>flowchart, checksheet, pareto diagram, histogram, scatter diagram, control chart </em>dengan jenis<em> atribut p-chart, </em>dan<em> fishbone diagram</em>. Berdasarkan hasil penelitian, total kecacatan memiliki persentase sebesar 0,18% dengan kecacatan yang paling sering terjadi yakni daging hancur sebanyak 4,79 kg dengan persentase 62,86%. Kemudian, kecacatan berupa <em>undersize </em>berjumlah 2,83 kg dengan persentase 37,14%. Hasil dari <em>scatter diagram</em> menunjukkan korelasi yang sangat lemah dengan nilai r= 0,0223. Pada grafik <em>control chart</em> diperoleh hasil nilai CL= 0,005; UCL= 0,072; dan LCL= 0,000. Kecacatan tersebut dapat dikatakan normal dan wajar karena tidak melewati batas kendali atas maupun batas kendali bawah pada grafik <em>control chart</em>. Penyebab kecacatan tersebut terdiri dari empat aspek, yakni material, <em>methode</em>, <em>man </em>dan <em>machine</em>. Pengendalian mutu produk <em>fillet</em> sudah dilakukan dengan baik, namun tindakan perbaikan perlu dilakukan agar ekspor produk tersebut dapat dilakukan secara maksimal.</p> Vony Intan Mayzura A. S. F. Q. R. Mubarok B. Kusuma A. W. Perdana Perdana Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 1 11 10.36040/industri.v14i1.7864 PERENCANAAN KONSEP DESAIN KEMASAN KERAK TELOR MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/8033 <p>Kerak telor menjadi makanan yang dibeli masyarakat Indonesia ketika bepergian ke festival Jakarta. Permasalahan krusial yang ditemukan pada kemasan kerak telor yaitu kemasan yang sulit ditutup sehingga menyebabkan terjadinya kontaminasi dari lingkungan. Oleh sebab itu,&nbsp; penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsep desain kemasan untuk produk kerak telor. Metode <em>Kansei Engineerin</em>g digunakan dalam penelitian ini karena dapat menerjemahkan kesan, perasaan, dan kemauan konsumen. Pengaplikasian <em>Principal Component Analysis</em> (PCA) pada metode ini digunakan untuk mengelompokan <em>Kansei Word</em>. Kata <em>Kansei</em> diperoleh dari penyebaran kuesioner dengan menampilkan video stimulus, sehingga didapatkan 40 <em>Kansei Word</em>. Data tersebut kemudian diolah menggunakan <em>software</em> R, untuk mendapatkan konsep desain melalui input data (PCA). Hasil dari penelitian ini diperoleh dua <em>Principal Component</em> (PC) dengan standar deviasi terbesar pada PC 1 dan PC 2 dengan nilai 6.7891 dan 1.10841. Konsep yang didapatkan&nbsp; pada kuadran positif dan negatif&nbsp; dari PC 1&nbsp; yaitu “<em>User Friendly</em><em>-Unsustainable”</em> dan PC 2 didapatkan konsep “Standar-<em>Simple</em>”.</p> Nur Elisa Segita Kintan Amelia Asmoro Putri Raissa Nuraini Nuryadin Yasmin Lutfiah Nur Novi Purnama Sari Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 12 21 10.36040/industri.v14i1.8033 ANALISIS PERAWATAN MESIN CETAK PAVING BLOCK DI UD. X DENGAN PENDEKATAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DAN MAINTENANCE VALUE STREAM MAPPING https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/7264 <p>UD. X adalah salah satu perusahaan penyedia bahan bangunan atau kontruksi dimana salah satu produksi utamanya yaitu paving block. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh tindakan pemeliharaan berdasarkan <em>worksheet decision</em> RCM (<em>Reliability Centered Maintenance</em>) terhadap komponen kritis serta mendapatkan besar peningkatan efisiensi perawatan sebelum dan sesudah penggunaan metode MVSM (<em>Maintenance Value Stream Mapping</em>). Metode penelitian yang digunakan adalah <em>Reliability Centered Maintenance</em> untuk mendapatkan tindakan pemeliharan terhadap komponen kritis dengan menggunakan <em>worksheet decision RCM</em> dan MVSM untuk menentukan efisiensi perawatan komponen kritis. Penelitian ini menghasilkan komponen kritis pada sistem kelistrikan dan mekanik berjumlah 10 komponen. Dari hasil analisis menggunakan <em>worksheet decision</em> maka tindakan pemeliharaan s<em>cheduled on condition task</em> untuk 8 komponen dan <em>scheduled restoration task</em> untuk 2 komponen. Pada metode MVSM dilakukan analisis untuk mengurangi pemborosan dimana dilakukan perbandingan <em>current state map dan future state map</em> memperoleh hasil dimana Kenaikan pressentase efisiensi perawatan pada setiap komponen.</p> Marcy Lolita Pattiapon Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 22 30 10.36040/industri.v14i1.7264 ANALISIS DOWNTIME PADA BAGIAN PENGEMASAN DI INDUSTRI BISKUIT https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/7849 <p>Penelitian ini mengangkat permasalahan <em>downtime</em> pada industri biskuit, dengan studi kasus pada PT XYZ. <em>Downtime</em> pada PT XYZ sering terjadi pada bagian pengemasan yang menggunakan sistem kontinyu yang berdampak pada kerugian perusahaan.&nbsp; Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lini pengemasan yang mengalami <em>downtime</em>, menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya <em>downtime</em> pada suatu lini pengemasan, dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi <em>downtime</em> pada lini pengemasan. Penelitian ini menggunakan beberapa metode <em>quality tools</em> untuk mencapai tujuan. Diagram pareto digunakan untuk mengidentifikasi lini pengemasan dan mencari kejadian yang paling sering terjadi hingga mengakibatkan <em>downtime</em>. Diagram Ishikawa digunakan untuk mencari akar permasalahan. Diagram pohon digunakan untuk mencari solusi. Diagram PDPC digunakan untuk mencari potensi masalah yang akan timbul ketika rekomendasi dilaksanakan. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan lini pengemasan delapan merupakan lini dengan <em>downtime </em>tertinggi. Penyebab <em>downtime</em> dari lini delapan adalah plastik OPP yang sering putus. Rekomendasi perbaikan yang diberikan adalah agar dilakukan kegiatan <em>preventive maintenance</em> secara rutin, teratur dan terspesialisasi serta pembuatan instruksi kerja sebagai bentuk standarisasi jalannya kegiatan.</p> Yuli Wibowo Muhammad Asad Hanif Ahras Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 31 40 10.36040/industri.v14i1.7849 ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN AIR JET LOOM MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN AGE REPLACEMENT PADA DEPARTEMEN WEAVING PT PRIMISSIMA https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/8934 <p>PT Primissima merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak pada bidang industri tekstil dengan melakukan perbaikan mesin apabila terjadi kerusakan <em>(breakdown maintenance)</em>, hal ini menyebabkan produksi tidak berjalan sesuai dengan target. Selama bulan Januari sampai dengan agustus 2023 mengalami perbaikan mesin sebanyak 5 - 20 kali dalam waktu perbaikan 10 - 120 menit. Berdasarkan permasalahan tersebut digunakan metode TPM dengan menerapkan indikator OEE serta <em>six big losses</em> untuk mengetahui perbandingan efektivitas mesin dengan standar JIPM dan faktor penyebab permasalahan terjadinya penurunan efektivtitas mesin serta dilakukan perhitungan interval melalui metode <em>Age Replacement</em> untuk penerapan <em>preventive maintenance</em>. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui nilai OEE 78,30% dimana nilai ini belum memenuhi standar JIPM yaitu 85%, nilai OEE adalah hasil perkalian dari <em>availability</em> 81,70%, nilai <em>performance</em> 138,63%, dan nilai <em>quality rate</em> yaitu 69,3%. Setelah dilakukan perhitungan dari <em>six losses</em> diketahui faktor yang mendominasi adalah reduce yield losses dengan beberapa sebab akibat yaitu dari faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan. Hasil dari perhitungan metode <em>Age Replacement</em> untuk penerapan <em>preventive maintenance</em> adalah 11 hari.</p> Noviana Salsabila Widya Setiafindari Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 41 49 10.36040/industri.v14i1.8934 ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) DAN HOUSE OF RISK (HOR) PADA RUMAH PRODUKSI BERAS SIUNG MAS PT BERAU COAL https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/8309 <p>Rumah produksi Beras Siung Mas didirikan oleh Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal dan menjadi unit bisnis yang dikelola oleh tim <em>Community Enterprise Development</em> (CED) sebagai upaya memberdayakan dan membangun kemandirian petani lokal di Kabupaten Berau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko rantai pasok pada jaringan rantai pasok rumah produksi Beras Siung Mas. Berdasarkan hasil identifikasi risiko menggunakan metode SCOR dan HOR diperoleh 20 kejadian risiko dan 27 sumber risiko dengan 4 sumber risiko prioritas yaitu: waktu proses pengeringan yang lama (A9), pengaruh cuaca (A4), penyimpanan gabah terlalu lama (A17) dan proses pengeringan yang kurang sempurna (A8). Ada 10 rekomendasi mitigasi risiko untuk menangani sumber risiko prioritas dan kemudian dilakukan perangkingan berdasarkan nilai <em>Effectiveness to Difficulty</em> (ETD) yaitu: dilakukan pengukuran kadar air untuk gabah (PA10), memperbanyak pembelian gabah kering siap giling dari petani (PA2), pembuatan <em>Standard Operating Procedure</em> (SOP) proses pengeringan gabah (PA9), melakukan pembalikan gabah secara berkala selama proses penjemuran (PA1), menerapkan sistem FIFO (<em>First In First Out</em>) (PA8), memberikan label tanggal masuk gabah ke gudang (PA7), memperbaiki tempat penjemuran gabah (PA3), menyediakan stok gabah siap giling (PA4), menerapkan manajemen pemilihan musim tanam yang tepat (PA5) dan penamahan tenaga kerja (PA6).</p> Fahriza Fawwas Asrory Seniola Sima Datuan Anthonius Dhinar Hasto Wisnugroho Ramy Yahya Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 50 60 10.36040/industri.v14i1.8309 PENETAPAN HARGA JUAL PLYWOOD PT. XYZ MENGGUNAKAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI METODE FULL COSTING DAN ACTIVITY BASED COSTING https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/8833 <p>Perhitungan biaya produksi mempertimbangkan &nbsp;semua unsur biaya (konvensional) untuk saat ini dinilai kurang akurat dalam penentuan laba, sehingga dapat memengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. &nbsp;Penggunaan metode <em>full costing</em> dan metode <em>activity based costing</em> dapat membatu perusahaan menentukan harga pokok produksi (HPP) yang lebih akurat dan dapat mengetaui secara pasti keuntungan yang akan didapatkan. Penelitian ini membandingkan perhitungan HPP antara metode <em>full costing</em> (FC), <em>activity based costing</em> (ABC) dan metode <em>cost plus pricing</em> 10%. Dari hasil perhitungan, didapatkan pada metode FC dengan HPP sebesar Rp 87.445.297.196, harga dasar Rp 10.725.382, dan harga jual Rp 11.797.920. Pada metode ABC dengan HPP sebesar Rp 70.026.806.877, harga dasar Rp 8.588.960, dan harga jual Rp9.447.857. Dari kedua metode tersebut, didapatkan hasil perhitungan FC lebih besar dibandingkan dengan ABC. Dimana selisih untuk hasil perhitungan HPP sebesar Rp 17.418.490.292 dan harga jual sebesar Rp 2.350.063/m³. Hal tersebut dikarenakan pada metode FC membebankan semua elemen biaya produksi sebagai pemicu biaya, sedangkan metode ABC membebankan pada aktivitas yang dilakukan sebagai pemicu biaya. Sehingga dalam menetapkan harga jual dengan mendapatkan keuntungan yang optimal, PT. XYZ dapat menggunakan metode ABC dengan harga jual Rp9.447.857/m³ karena dengan perhitungan menggunakan metode ABC didapatkan perhitungan yang lebih detail dan akurat.</p> Amanda Dwi Wantira Ade Nur Indha Suryani Muhamad Imron Zamzani Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 61 71 10.36040/industri.v14i1.8833 PENINGKATAN KINERJA MESIN MANUAL MELALUI PENGGUNAAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN IDENTIFIKASI SIX BIG LOSSES https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/7839 <p>Penurunan produktivitas mesin atau peralatan dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, metode <em>Overall Equipment Effectiveness</em> (OEE) digunakan sebagai alat pengukuran untuk mengevaluasi tingkat efektivitas penggunaan mesin atau peralatan dengan memperhitungkan ketersediaan mesin, performansi, dan kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, dilakukan perhitungan menggunakan metode <em>Six Big Losses</em> untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerugian yang menyebabkan rendahnya nilai OEE. Dalam penelitian yang dilakukan di PT XYZ, hasil menunjukkan bahwa persentase nilai availability mesin memiliki variasi, dimana terdapat nilai tertinggi sebesar 53,03% dan nilai terendah sebesar 10,23%. Sedangkan, untuk nilai performance efficiency, ditemukan nilai tertinggi mencapai 99,45% dan nilai terendah sebesar 68,99%. Untuk aspek kualitas produk, persentase rate of quality product memiliki variasi nilai tertinggi sebesar 99,12% dan nilai terendah sebesar 93,92%. Hasil rata-rata OEE yang dihasilkan dari penelitian ini mencapai 31,15%. Analisis ini menunjukkan bahwa rendahnya produktivitas mesin atau peralatan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah ketersediaan mesin, kinerja yang tidak optimal, dan kualitas produk yang kurang baik.</p> Wesly Siagian Noramti Mardianti Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 72 80 10.36040/industri.v14i1.7839 APLIKASI METODE SHERPA DAN POKA YOKE DALAM PROSES PRODUKSI KARET SLIWER SEPATU UNTUK MENGURANGI RISIKO KESALAHAN MANUSIA https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/6909 <p><em>Human error</em> merupakan kesalahan yang terjadi ketika seseorang melakukan tugas atau aktivitas tertentu yang mengarah pada kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam hasil atau proses tersebut. Identifikasi <em>human error</em> pada proses produksi memiliki beberapa fungsi yang penting untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan kualitas dalam lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi <em>human error</em> pada proses produksi karet sliwer di departemen <em>foxing</em> PT. XYZ serta mengevaluasi potensi risiko dan kesalahan manusia yang mungkin terjadi. Metode yang digunakan adalah SHERPA untuk mengidentifikasi faktor penyebab kesalahan. Evaluasi risiko human error dilakukan dengan menerapkan diagram Pareto, yang mengungkapkan 7 (tujuh) <em>errors</em> dengan tingkat keparahan tertinggi. Dampak dari kesalahan ini meliputi kerusakan bahan dan potensi kecelakaan kerja bagi operator. Perbaikan direncanakan berdasarkan evaluasi risiko tersebut. Perancangan tindakan perbaikan mencakup pengendalian dengan SOP baru, desain kerja yang disesuaikan, dan penggunaan alat ergonomi. Aplikasi metode SHERPA memberikan panduan sistematis dalam mengatasi <em>human error</em> pada proses produksi, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan meningkatkan efisiensi serta kualitas produksi secara keseluruhan.</p> Vegas Fahrul Pratama Hariastuti Ni Luh Putu Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 81 86 10.36040/industri.v14i1.6909 MODEL PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA UMKM STRUDEL KOTA BOGOR https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/6671 <p>Dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, UMKM Strudel Kota Bogor yang bergerak dibidang kuliner perlu melakukan strategi yang tepat untuk dapat memenangkan persaingan pasar. Faktor keberhasilan yang mendukung salah satunya pemenuhan jumlah produksi optimal. Namun, ketidakstabilan permintaan yang tinggi pada saat akhir pekan dan rendah pada saat hari kerja mengakibatkan sulitnya menentukan jumlah produksi yang tepat. Hal ini menjadi salah satu penyebab sering terjadinya <em>stockout</em>. Dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan untuk membantu dalam membuat keputusan. Metode logika <em>fuzzy</em> digunakan sebagai solusi untuk mengatasi bias dalam pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan tingkat variabel dalam rentang tertentu. Penelitian ini menggunakan data variabel <em>input</em> dan <em>output</em> selama satu bulan terakhir yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Variabel yang digunakan diantaranya bahan baku,permintaan, persediaan, dan jumlah produksi. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh jumlah produksi optimal untuk strudel varian apel sebanyak 60 pcs untuk periode produksi berikutnya.</p> Aulia Nabil Bayyinah Faisal Dwiyantara Mulya Maura Dila Puspita M. Raushan Fiqr Salma Luqyana Gunawan Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 87 93 10.36040/industri.v14i1.6671 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BATIK CAP MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN KAIZEN https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/8712 <p>Pada proses produksi batik cap di CV. XYZ ditemukan permasalahan pada kualitas produknya antara lain ditemukan warna lain yang masuk pada motif dan warna tidak merata. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisa kualitas adalah metode <em>six sigma</em> dengan prinsip <em>define,measure,analyze,improve </em>dan <em>control</em> (DMAIC). Pada tahap perbaikan (<em>improve</em>) digunakan metode <em>kaizen</em>. <em>Kaizen</em> merupakan alat yang efektif untuk <em>continuous improvement</em> dengan langkah-langkah kecil dan bertahap. Berdasarkan penerapan metodologi <em>six sigma</em>, diperoleh nilai DPMO 36.585 yang berada pada nilai sigma 3,29 dari jumlah keseluruhan produksi batik cap sebanyak 164 helai kain dengan jumlah produk cacat 12 helai kain batik. Usulan perbaikan dengan menerapkan metode <em>kaizen</em> 5S yang terdiri dari tahap <em>seiri,seiton,seiso,seiketsu</em> dan <em>shitsuke</em> diberikan terhadap setiap penyebab terbesar sehingga berbagai usulan perbaikan yang berbeda-beda pada setiap permasalahan. Untuk meningkatkan kualitas, sebaiknya usulan perbaikan yang didapatkan melalui penerapan <em>kaizen</em> 5s tersebut dapat dipertimbangkan serta diterapkan sehingga menjadi rekomendasi bagi perusahaan.</p> Andina Zagitha Riyadi Dutho Suh Utomo Dharma Widada Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 94 100 10.36040/industri.v14i1.8712 IMPLEMENTASI METODE SAVING MATRIX DAN NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI RUTE https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/6990 <p>Transportasi merupakan kegiatan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.. Pentingnya kegiatan transportasi dan distribusi dapat mempengaruhi keunggulan kompetitif dari sebuah perusahaan. Namun terdapat perusahaan yang masih belum optimal dalam melakukan proses distribusi, karena kapasitas kendaraan yang digunakan oleh perusahaan masih belum optimal dan tidak sesuai dengan urutan rute proses distribusi. Perusahaan kurang memperhitungkan jarak minimum untuk ditempuh oleh kendaraan yang akan berpengaruh tehadap biaya operasional dari kegiatan proses distribusi. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan rute yang optimal, perubahan jarak tempuh serta perbedaan distribusi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode <em>saving matrix</em> dan <em>nearest neighbor</em>. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada PT. Tamma Robah Indonesia – Surabaya menghasilkan 6 rute sub usulan, medapatkan penghematan jarak tempuh sebesar 841,5 km atau 29,51% dan mendapatkan penghematan biaya distribusi sebesar Rp 1.701.496,- atau 25,02%.</p> Diah Anisa Permatasari Lukmandono Lukmandono Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 101 106 10.36040/industri.v14i1.6990 ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS MENGGUNAKAN METODE SILVER-MEAL PADA PERUM BULOG KOTA SAMARINDA https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/9405 <p>Salah satu cabang dari Perum Bulog ini berlokasi di Kota Samarinda. Perum BULOG Kota Samarinda memiliki permasalahan pada sistem pengendalian persediaan yaitu minimnya stok beras pada gudang. Membutuhkan metode pengendalian persediaan yang tepat untuk mengatasi ketersediaan beras sehingga meminimalisir terjadinya kekurangan beras saat dibutuhkan dan juga pada proses pemesanan. Setelah melihat plot data historis yang cenderung membentuk pola <em>stationer, </em>serta melakukan uji variabilitas dengan hasil lebih besar dari 0,25<em>,</em>sehingga data bersifat dinamis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan perhitungan Peramalan (<em>Forecasting</em>), peramalan permintaan yang terpilih adalah <em>moving Average </em>pada rata rata bergerak pada 9 bulanan yang karena memiliki nilai error terkecil, yaitu MAD sebesar 26703,61, MSE sebesar 1698270204,17, dan MAPE sebesar 21,01%, didapat hasil peramalan untuk 12 periode kedepan diperkirakan sebesar 1.298.360 kg atau 25.968 sak. Pada pengendalian persediaannya menggunakan metode <em>silver-meal </em>&nbsp;menghasilkan frekuansi pemesanan sebanyak 24 kali dengan total penghematan sebesar 28,691% dan selisih Rp986.865,33 dari perusahaan.</p> Resky Mubarog Wahyuda Wahyuda Dutho Suh Utomo Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-11 2024-04-11 14 1 107 115 10.36040/industri.v14i1.9405 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS GUNA MEMINIMALKAN JUMLAH CACAT PADA PRODUK NICE BURLWOOD CONSOLE TABLE https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/6773 <p>PT. Romi Violeta merupakan salah satu perusahaan mebel di Indonesia yang bergerak di bidang rotan dan kayu. Salah satu produk yang paling banyak dihasilkan adalah N<em>ice Burlwood Console Table. </em>Diketahui produk tersebut sering mengalami kerusakan di luar standar kualitas perusahaan. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mengevaluasi factor penyebab kecacatan dan menerapkan strategi perbaikan. Penelitian ini menggunakan metode Q<em>uality Control Circle </em>(QCC) untuk menganalisis sebab-akibat dari setiap jenis cacat dan <em>Failure Mode and Effects Analysis </em>(FMEA) dengan menetapkan <em>Risk Priority Number </em>(RPN) tertinggi untuk menemukan solusi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis cacat utama yaitu lem/dempul (124 unit), <em>poor assamblyng </em>(63 unit), <em>veneer</em> cacat (48 unit), dan <em>poor sanding </em>(34 unit) yang dipengaruhi oleh factor manusia, metode, material, dan lingkungan. Hasil RPN tertinggi terjadi pada jenis cacat lem/dempul dengan nilai sebesar 180. Rekomendasi perbaikan yang perlu dilakukan diantaranya adalah menetapkan SOP dan memperketat tenaga pengawasan terhadap karyawan yang sering membuat kerusakan. Dari hasil startegi perbaikan tersebut, telah diperoleh penurunan proporsi cacat dari 4,6% menjadi 3,4%.</p> Maya Rachmawati Jaka Purnama Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-17 2024-04-17 14 1 116 123 10.36040/industri.v14i1.6773 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO DAN EOQ PROBABILISTIK https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/9035 <p>Pada data historis permintaan menunjukkan adanya <em>stockout</em> pada material utama dalam pelayanan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan permintaan material per hari pada bulan Januari–Desember 2023 dengan Simulasi Monte Carlo, menentukan kuantitas pemesanan yang ekonomis, <em>reorder point</em> dan <em>safety stock</em> menggunakan metode EOQ probabilistik dan membandingkan total biaya persediaan material hasil penelitian dengan&nbsp; kondisi saat ini. Analisis dilakukan dengan dua metode yang mengkombinasikan metode Simulasi Monte Carlo untuk memprediksi jumlah permintaan pelanggan listrik 3 fasa harian di masa yang akan datang dan EOQ Probabilistik untuk menentukan kuantitas pemesanan yang ekonomis, titik pemesanan kembali dan persediaan pengaman. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode Simulasi Monte Carlo pada material kWh METER 5-80 A, MCB 16 A, MCB 25 A, CABLE POWER NFA2X-T 3X70+1X70 berturut-turut diperoleh 1076 unit, 321 unit, 340 unit, 99.020 meter. Pada analisis EOQ Probabilistik diketahui kuantitas pemesanan yang ekonomis pada kWh METER 5-80 A, MCB 16 A, MCB 25 A, CABLE POWER NFA2X-T 3X70+1X70 berturut-turut sejumlah 72 unit, 47 unit, 48 unit 4000 meter. Selanjutnya, pada persediaan pengaman material kWh METER 5-80 A, MCB 16 A, MCB 25 A, CABLE POWER NFA2X-T 3X70+1X70 berturut-turut sejumlah 12 unit, 5 unit, 7 unit dan 1518 meter. Serta titik pemesanan kembali material kWh METER 5-80 A, MCB 16 A, MCB 25 A, CABLE POWER NFA2X-T 3X70+1X70 &nbsp;berturut-turut sejumlah 73 unit, 54 unit, 53 unit. Pada material kWh METER 5-80 A, MCB 16A, MCB 25A,CABLE POWER NFA2X-T 3X70+1X70 penurunan biaya persediaan berturut-turut sebesar Rp9.400.394, Rp117.629, Rp87.462, Rp2.575.183.&nbsp;</p> Febrina Dzuldah Yudistira Aisyah Larasati Rudi Nurdiansyah Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-17 2024-04-17 14 1 124 133 10.36040/industri.v14i1.9035