Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri <p><strong>Inovatif : Jurnal Teknik Industri<br></strong>Jurnal Inovatif&nbsp; menerima artikel-artikel hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang Teknik dan Manajemen Industri, yang berisi gagasan, konseptual, kajian teori, aplikasi teori dan kajian buku Teknik dan Manajemen Industri. Jurnal inovatif diterbitkan oleh Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Malang, dan terbit dua kali salam setahun pada Bulan Maret dan September</p> <p><strong>Accrefitation :</strong><br><a href="Accrefitation%20:" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://ejournal.itn.ac.id/public/site/images/emma/Sinta_4.png" width="135" height="49"></a></p> en-US nelly@lecturer.itn.ac.id (Nelly Budiharti) reinydmyrtanti@gmail.com (Reiny Ditta Myrtanti) Tue, 21 May 2024 02:58:48 +0000 OJS 3.1.2.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 EKSPLORASI KULIT SINGKONG DAN APLIKASINYA MENJADI PRODUK TAS https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/7910 <p>Penggunaan bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan kulit sintetis dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan karena banyaknya zat kimia yang digunakan dalam proses produksi, seperti polivinil klorida (PVC), aditif, dan zat warna. Zat – zat ini dapat mengakibatkan pencemaran air, tanah, dan udara. Untuk itu banyak penelitian yang berupaya untuk mencari material alternatif pengganti kulit sintetis yang lebih berkelanjutan. Salah satu alternatif yang dijelajahi dalam penelitian ini adalah kulit singkong, yang merupakan sumber daya yang melimpah, terutama di Indonesia yang menghasilkan hampir 5 juta ton limbah kulit singkong setiap tahunnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan riset eksperimen yang bersifat eksploratif. Peneliti menggunakan resep bioplastik yang sudah ada dan mengubahnya dengan menambahkan bubuk kulit singkong, yang membuka peluang untuk inovasi baru dalam mengubah kulit singkong menjadi kulit sintetis yang ramah lingkungan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa gelatin dapat bertindak sebagai agen pengikat yang mengikat semua komponen bahan dengan baik. Bubuk kulit singkong digunakan sebagai bahan pengisi yang memberikan kekakuan, warna, dan tekstur pada bahan tersebut. Selain itu, gliserin digunakan untuk memberikan fleksibilitas pada material sintetis ini. Dengan peran yang berbeda dari ketiga bahan ini, bioplastik dari kulit singkong berhasil mencapai karakteristik kekuatan, tekstur, dan fleksibilitas yang diinginkan. Selain memberikan pemahaman praktis tentang cara membuat kulit sintetis yang ramah lingkungan dari kulit singkong dan gelatin, penelitian ini juga menerapkan material ini dalam pembuatan produk fungsional, yaitu tas. Produk ini diharapkan menjadi langkah awal menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan bagi masyarakat di Indonesia.&nbsp;</p> Devanny Gumulya, Jason Aditya Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/7910 Tue, 21 May 2024 02:59:55 +0000 ANALISIS PERBAIKAN PENEMPATAN CETAKAN PADA OPERATOR PEMBUAT GORONG-GORONG https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/9318 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah perbaikan postur pegawai pembuat gorong-gorong dan lingkungan kerja agar menjadi ergonomi yang dimana pegawai bisa meminimalisir gangguan. Metode yang digunakan adalah metode Biomekanika 1 dan analisis lingkungan kerja. Biomekanika 1 membutuhkan data berupa posisi tangan, perpindahan putaran, waktu perpindahan, <em>frequency rate</em> dan <em>object coupling</em>. Analisis lingkungan kerja menggunakan besaran pencahayaan ( lux ) serta suhu pada lingkungan ( derajad ). Hasil dari penelitian adalah pekerjaan pengangkatan benda kerja tidak dianjurkan untuk dilakukan. Perlu adanya perbaikan stasiun kerja yang lebih tertata sehingga jarak operator dalam proses pemindahan kerja dengan beban yang berat dapat dikurangi untuk meminimalisir kecelakaan kerja. Pekerjaan yang dilakukan pagi/siang/sore akan mempengaruhi dari hasil gorong-gorong. Perbaikan dapat dilakukan berupa menciptakan cetakan gorong-gorong yang lebih ringan ataupun pembuatan alat bantu untuk pengangkatan cetakan serta jam kerja dilakukan pembatasan supaya produksi maksimal. Dapak dari penelitian ini adalah pengangkatan gorong-gorong akan mempengaruhi postur kerja ataupun kesehatan kerja. Perlu adanya perbaikan stasiun kerja yang lebih tertata sehingga jarak operator dalam proses pemindahan kerja dengan beban yang berat dapat dikurangi untuk meminimalisir kecelakaan kerja. Pekerjaan yang dilakukan pagi/siang/sore akan mempengaruhi dari hasil gorong-gorong</p> Intan Pratiwi Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/9318 Tue, 21 May 2024 03:01:38 +0000 ANALISA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) MENGGUNAKAN METODE HIRARC https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/6071 <p>Penelitian ini dilakukan di PT. Besmindo Materi Sewatama yang mana perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penyewaan alat pemboran perminyakan dan perbaikan secara&nbsp; berkala (<em>service company</em>) alat-alat pemboran tersebut. Permasalahan pada penelitian yaitu mengidentifikasi prosedur terkait bahaya-bahaya pekerjaan yang berada disekitar lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan kerugian bagi karyawan, dan perusahaan akibat kecelakaan kerja sehingga berkurangnya efektivitas produksi membuat perusahaan menjadi rugi dan menghilangkan beberapa hari kerja perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meminimalisirkan jumlah kecelakaan kerja pada <em>department hidrolic tools</em> dengan menggunakan metode <em>hazard identification, risk assasment, and risk control </em>(HIRARC). Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut dengan mengidentifikasi proses-proses yang dilakukan para pekerja dengam cara melihat langsung urutan proses yang dilakukan para pekerja dan mengidentifikasi bahaya yang terjadi pada proses tersebut maka di dapatkan 7(tujuh) proses yang dilakukan pada perawatan mesin secara berkala, yaitu<em> free inspection, dismantle, remove paint, repair, instal, fungtion test, </em>dan <em>painting</em>. Dari identifikasi tahap proses pekerjaan tersebut dapat dilakukan penilaian dengan melihat kemungkinan kejadian (<em>likelihood</em>) dan dampak (<em>severity</em>) sehingga ditentukan tingkat risiko nya (<em>risk rating</em>) dan mendapatkan warna merah yaitu risiko tinggi yaitu proses <em>free inspection, repair,</em> dan<em> fungtion test,</em> yang mendapatkan hasil warna biru yaitu risiko sedang yaitu proses <em>dismantle,</em> dan<em> painting</em>, yang mendapatkan warna kuning yaitu risiko rendah yaitu proses <em>remove paint, </em>dan <em>instal</em>. Hasil dari penilaian risiko tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengerjaan pengendalian risiko. Pengendalian risiko nya yaitu selalu menggunakan APD dan melakukan pekerjaan sesuai dengan SOP</p> Muhammad Nur, Putry Sandy Agustina Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/6071 Sat, 25 May 2024 05:05:00 +0000 OPTIMASI PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE NAWAZ ENSCORE HAM (NEH) DALAM UPAYA MEMINIMUMKAN TOTAL WAKTU PRODUKSI https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/9113 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu proses minimum dan <em>makespan </em>yang diperlukan dalam suatu produksi dengan menggunakan data dari sebuah industri manufaktur yang memiliki 8 mesin dan 4 job. PT.XYZ saat ini belum memiliki sistem penjadwalan produksi yang efektif sehingga sering terjadimya keterlambatan pengiriman produk kepada <em>customer</em> yang berakibatkan penurunan kepercayaan pelanggan pada PT.XYZ sehingga pemintaan produksi menurun. Maka dari itu, dilakukan penelitian dengan pendekatan Heuristik dengan metode NEH. Nilai <em>makespan</em> yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan FCFS memiliki hasil yang leih besar yaitu 2,91 (jam), sedangkan nilai <em>makespan</em> yang dihasilkan metode NEH memiliki hasil yang lebih kecil yaitu 2,42 (jam). Metode NEH yang digunakan oleh peniliti dapat dijadikan sebagai usulan untuk perushaan dalam upaya mengurangi makespan proses produksi yang terpadat pada PT.XYZ dikarenakan metode NEH memiliki hasil lebih kecil dibandingkan dengan metode FCFS yang digunakan perusahaan, sehingga dapat mengurangi keterlambatan pengiriman kepada <em>customer</em> dan dapat memenuhi permintaan</p> Tedjo Sukmono, Octavia Adistyas Nastiti Copyright (c) 2024 Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.itn.ac.id/index.php/industri/article/view/9113 Wed, 29 May 2024 14:14:14 +0000