https://ejournal.itn.ac.id/index.php/infomanpro/issue/feed INFOMANPRO 2024-03-26T07:52:55+00:00 Editor Jurnal vegaaditama@gmail.com Open Journal Systems <p style="text-align: center;"><a href="https://ejournal.itn.ac.id/index.php/infomanpro/index"><img src="https://i.ibb.co/zPPytML/wdwd.png" alt="wdwd" border="0"></a></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> https://ejournal.itn.ac.id/index.php/infomanpro/article/view/6500 ANALISA CAMPURAN GREEN MATERIAL SEBAGAI ALTERNATIF PEMBUATAN BATA RINGAN UNTUK PEKERJAAN DINDING 2024-01-03T03:38:14+00:00 Hana Dwi Windayati dwihana.hd@gmail.com <p>Didalam dunia konstruksi, dinding merupakan elemen penting. Selain sebagai pembentuk utama suatu bangunan, fungsi lain dari dinding sebagai pemberi penampilan artistik dari bangunan. Sebagian besar proyek konstruksi menggunakan bata sebagai elemen penyusun dindingnya. Kebutuhan akan bata ini mendorong munculnya inovasi baru dalam pembuatan bata, salah satunya adalah bata ringan. Perkembangan&nbsp; yang semakin pesat dan permintaan pasar, banyak proyek konstruksi yang dituntut untuk cepat dan tepat dalam hal pengerjaannya tanpa mengabaikan faktor kualitasnya. Kemajuan teknologi memungkinkan banyak bahan konstruksi baru yang dapat diciptakan berdampak kepada perkembangan material bahan bangunan seiring dengan tuntutan kebutuhan dalam mencapai biaya, waktu, mutu yang paling efektif dan efisien. Pemilihan mengenai bahan mana yang akan dipakai pada suatu proyek akan memberikan dampak yang cukup besar pada perencanaan jadwal dan biaya proyek. Bata ringan merupakan satu bahan bangunan yang kini mengalami peningkatan kebutuhan, dapat dikatakan sebagai produk bahan bangunan modern sebagai pengganti batu bata merah. Dalam pembuatan bata ringan untuk lebih menghemat bahan bakunya dapat menambahkan bahan-bahan hasil limbah atau bahan penyusunnya diganti dengan bahan limbah lainnya tanpa menurunkan kualitasnya.. Melimpahnya bahan sisa/limbah dari berbagai kegiatan seperti industri, pertanian, perkebunan, energi dan lain-lain perlu dimanfaatkan untuk bahan bangunan guna memenuhi kebutuhan dan pengurangan terhadap dampak lingkungan. Pemanfaatan limbah sebagai campuran bahan bata ringan merupakan salah satu alternatif untuk menghasilkan sebuah produk yang kreatif dan inovasi. Konsep material yang ramah lingkungan (green material) saat ini sedang berkembang di dunia konstruksi telah dibuat pedoman dan aturan perencanaan, pelaksanaan dan operasional bangunan yang betul-betul memperhatikan kondisi lingkungan dan dampak terhadap lingkungan yang timbul. Salah satu bagian penting dalam konsep ini adalah penggunaan material-material konstruksi yang ramah lingkungan. Dimana material konstruksi tersebut diambil, diproduksi, digunakan dan dirawat dengan seminimal mungkin berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan telaah literatur mengenai campuran bahan material yang ramah lingkungan sebagai bahan pembuatan bata ringan yang berpengaruh terhadap kuat tekan, daya serap. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan rujukan untuk memanfaatkan limbah sebagai bahan tambahan atau pengganti pembuatan bata ringan dari bahan-bahan yang ramah lingkungan dan memenuhi kualitas yang disyaratkan</p> 2023-12-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INFOMANPRO https://ejournal.itn.ac.id/index.php/infomanpro/article/view/6654 PEMILIHAN JENIS KONSTRUKSI KONVENSIONAL DAN KONSTRUKSI PRECAST SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN BANJIR DI KOTA BONTANG PENDEKATAN ANALITICAL HIERARCHI PROCESS (AHP) 2024-01-03T03:38:22+00:00 Riza Rizky Julian riza_rrj@yahoo.com <p>Jenis konstruksi pengendali banjir pada umumnya menggunakan model konstruksi konvensional yaitu penggabungan antara struktur beton dengan pasangan batu gunung. Yang menjadi perhatian serius dan dilema saat ini adalah eksplorasi penggunaan material galian tipe C (batu gunung) yang mengalami pembatasan karena dapat menyababkan erosi dan hilangnya resapan air di daerah hulu namun disisi lain penggunaan batu gunung ini secara turun temurun dianggap sebagai jenis konstruksi yang paling efisien diantara model konstruksi lainnya. Dalam penelitian ini pula penulis ingin melakukan pola migrasi dalam penentuan jenis konstruksi bangunan perkuatan tebing sungai.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan adalah metode pemilihan konstruksi perkuatan tebing Sungai Bontang menggunakan pendekatan analisis AHP (<em>Analytical Hierarchy Process</em>). Hasil penelitian ditemukan bahwa nilai preferensi untuk Turap Konvensional sebesar 0,302 sedangkan nilai preferensi untuk Turap Precast sebesar 0,698. Disimpulkan bahwa Turap Precast memiliki ranking terbaik dari Turap Konvensional dan disarankan jenis konstruksi bangunan perkuatan tebing sungai di Kota Bontang dapat menggunakan Turap Precast (Turap T-Shape Gutter) dengan pertimbangan aspek penggunaan material galian C yang minim, waktu pelaksanaan yang cepat, faktor kerapihan yang cukup baik serta aspek penggunaan biaya konstruksi yang tidak begitu signifikan dengan jenis konstruksi konvensional (Turap Komposit).</p> 2024-01-03T03:37:38+00:00 Copyright (c) 2024 INFOMANPRO https://ejournal.itn.ac.id/index.php/infomanpro/article/view/6168 Analisis Resiko Kegagalan Pencapaian Sasaran Proyek Tepat Waktu dan Mutu Pada Pembangunan Overpass Mengger DK 140+500 2024-03-26T07:52:55+00:00 Aditya Dandy Firatama adityadandi11@gmail.com <p>Mengidentifikasi resiko pada Proyek Pembangunan Overpass Mengger DK 140+500 di Kota Bandung tepat waktu dan mutu perlu dilakukan, hal tersebut merupakan salah satu bentuk proyek konstruksi yang memiliki sejumlah resiko dalam pelaksanaannya. Metodologi analisis data menggunakan analisis Faktor dan analisis Path terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 30 responden dari pihak Kontraktor, Owner dan Konsultan Perencana yang terlibat dalam pekerjaan pembangunan Overpass Mengger DK 140+500 di Kota Bandung yang dibangun pada tahun anggaran 2020. Berdasarkan hasil penelitian uji F didapatkan bahwa semua faktor berpengaruh langsung maupun tidak langsung secara bersama-sama terhadap tidak tercapainya target waktu dan mutu dengan F<sub>hitung</sub> = 6.880 &gt; Ft<sub>abel</sub> = 2.420 dan F<sub>hitung</sub> = 18.137 &gt; F<sub>tabel</sub> = 2.393. Namun secara sendiri-sendiri faktor-faktor yang berpengaruh langsung secara signifikan terhadap tidak tercapainya target waktu adalah Faktor Keuangan F<sub>hitung</sub> = 2.514 &gt; Ft<sub>abel</sub> = 2.080, Sumber Daya Manusia F<sub>hitung</sub> = 2.638 &gt; Ft<sub>abel</sub> = 2.080, Material F<sub>hitung</sub> = 2.277 &gt; Ft<sub>abel</sub> = 2.080, dan Peralatan F<sub>hitung</sub> = 2.438 &gt; Ft<sub>abel</sub> = 2.080. Sedangkan faktor-faktor berpengaruh langsung secara signifikan terhadap tidak tercapainya target mutu adalah Faktor Keuangan F<sub>hitung</sub> = 2.773 &gt; F<sub>tabel</sub> = 2.086, Sumber Daya Manusia F<sub>hitung</sub> = 2.825 &gt; F<sub>tabel</sub> = 2.086, dan Lingkungan Kerja F<sub>hitung</sub> = 3.584 &gt; F<sub>tabel</sub> = 2.086 terhadap Target Mutu baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Target Waktu. Faktor dominan berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap tidak tercapainya target waktu dan Target mutu adalah Faktor Peralatan dengan nilai koefisien standardized <em>β</em> sebesar 0.198. Strategi untuk mengatasinya adalah kontraktor harus menyediakan peralatan yang memiliki kemampuan dan kapasitas sesuai untuk melayani volume pekerjaan yang dibutuhkan.</p> 2023-12-22T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INFOMANPRO