PROTOTYPE SISTEM PEMANTAU SUHU PADA INKUBATOR TELUR ITIK BERBASIS IOT
Abstract
Telur itik dapat menetas jangka waktu yang normal adalah 28 hari. Dengan temperatur ruang inkubator yang pas untuk penetasan telur itik kisaran 37o hingga 39oC. Untuk itu, dibutuhkan sebuah alat yang mampu mempertahankan suhu tetap stabil tanpa fluktuasi selama jangka waktu tertentu. Penelitian ini mengembangkan sebuah mesin penetas telur itik berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan mikrokontroler ESP32 dan sensor suhu DHT22. Mesin penetas ini dirancang untuk mengatasi ketidakefisienan distribusi panas pada mesin penetas tradisional yang mengandalkan lampu pijar, yang sering kali menyebabkan fluktuasi suhu dan berdampak negatif pada keberhasilan penetasan telur itik. Dengan memanfaatkan teknologi IoT, sistem ini mampu memonitor dan mengontrol suhu inkubator secara otomatis dan stabil, serta dapat diakses dan dipantau melalui aplikasi Blynk pada smartphone. Penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan pengembangan dengan metode prototype. Prototype adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal dan iterasi perbaikan berdasarkan umpan balik. Pengujian sistem menunjukkan bahwa sensor DHT22 memiliki rata-rata error sebesar 0,55% dibandingkan dengan termometer standar, menunjukkan tingkat akurasi yang memadai untuk menjaga suhu inkubator dalam rentang optimal 37°C hingga 39°C. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peternak itik dalam meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan telur serta mempermudah proses pemantauan dan kontrol suhu inkubator secara efisien.
Downloads
Copyright (c) 2024 JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.