PEMETAAN TAMBAK GARAM SERTA PRODUKSI GARAM PADA KABUPATEN PAMEKASAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING

  • Wildan Maulidi Molyono Teknik Informatika, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Sentot Achmadi Teknik Informatika, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Yosep Agus Pranoto Teknik Informatika, Institut Teknologi Nasional Malang
Keywords: Pemetaan, K-Means, Tambak Garam

Abstract

Di Indonesia sudah terdapat banyak daerah penghasil garam untuk memenuhi kebutuhan garam industri, akan tetapi angka produksi garam yang dihasilkan masih dibawah kebutuhan yang ada, dan salah satu daerah pengahasil tersebut adalah Kabupaten Pamekasan. Oleh karena itu dengan adanya sistem pemetaan ini diharapkan dapat mempermudah pihak Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan dalam meningkatkan produksi garam Kabupaten.

Sistem yang dibuat adalah sistem pemetaan dimana nantinya pada tampilan pemetaan tersebut akan diberi pengelompokkan atau clustering menggunakan metode K-Means.  Metode K-Means merupaka metode yang mencari partisi yang optimal dari data dengan meminimalkan kriteria jumlah kesalahan kuadrat dengan prosedur iterasi yang optimal.

Pada hasil dari penelitian pemetaan tambak garam dan produkis garam pada Kabupaten Pamekasan menggunakan K-Means Clustering, dimana disini digunakan 3 cluster yaitu tidak perlu meningkatkan produksi sebagai kluster 1, cukup perlu meningkatkan produksi sebagai kluster 2, dan perlu meningkatkan produksi sebagai kluster 3. Dengan menggunakan 19 sampel data maka didapat hasil 1 data berada pada kluster 1 (5%), 5 data berada pada kluster 2 (26%), dan 13 data ada pada kluster 3 (69%), dan tingkat akurasi perhitungannya adalah 89,47%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-10-25