KLASTERISASI PENGELUARAN KAS DI DESA PAMENGKANG MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

  • Indri Setianingsih Program Studi Komputerisasi Akuntansi, STMIK IKMI Cirebon
  • Irfan Ali Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak, STMIK IKMI Cirebon

Abstract

Sistem pengeluaran kas adalah sistem pencatatan yang diciptakan untuk mengoperasikan kegiatan pengeluaran kas dengan menggunakan cek atau tunai yang dikenakan untuk aktivitas bisnis umum danĀ  Pengeluaran Desa adalah uang yang keluar dari rekening kas desa.Masih ada masalah yang dihadapi pada Kantor Desa Pamengkang dalam pengeluaran kas adalah sering terjadi kesalahan dalam perhitungan pengeluaran kas, pencatatan barang masuk belum dikelola secara teratur sehingga masih terjadi ketidaksesuaian data yang ada, oleh karena itu berpengaruh dalam pembuatan laporan pengeluaran kas sehingga membutuhkan waktu yang lama.Tujuannya untuk menentukan Klasterisasi Desa atau pengelompokan data pengeluaran desa menggunakan metode K-Means pada pengeluaran Desa. K-Means ditentukan bedasarkan jumlah data pengeluaran Desa yaitu 142 data.Pengelompokan K-Menas adalah jenis pembelajaran tanpa pengawasan, yang digunkan ketika memlki data yang tidak berlabel (yaitu, data tanpa kategori atau group yang ditentukan), Prinsip dasar K-Means adalah untuk mengekstraksi prototipe K atau pusat massa (centroid) dari sekumpulan data yang terus bervariasi. Dokumen akan menjalani preprocessing lebih lanjut sebelum algoritma K-Means diterapkan. Dokumen tersebut kemudian direpresentasikan sebagai vektor dengan istilah yang terkait dengan nomor yang relevan.Hasil Data yang diambil dari Pengeluaran Kas Kantor Desa Pamengkang menggunakan model K-Means menghasilkan nilai davies boulding index yaitu 0,012 dan cluster 1 mengahasilkan 0,014 sedangkan cluster 2 menghasilkan 0,017 dan cluster 3 menghasilkan nilai 0,027 jadi cluster 1 yang mendekati cluster 0

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-05-20