ANALISIS SEGMENTASI PUSKESMAS DI KABUPATEN CIREBON MENGGUNAKAN ALGORITMA PARTITIONING AROUND MEDOID BERDASARKAN INDIKATOR PENYEBAB STUNTING

  • Cahyaningrum Komalasari Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
  • Ahmad Faqih Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
  • Fatihanursari Dikananda Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
  • Muhamad Sulaeman Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
  • Heliyanti Susana Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
Keywords: Data mining, K-Medoid, Segmentasi Stunting, PAM (Partitioning Around Medoid)

Abstract

Stunting merupakan keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan gizi. Namun, hingga saat ini, belum terdapat segmentasi Puskesmas terkait stunting berdasarkan indikatornya menggunakan data mining di Kabupaten Cirebon. Pada penelitin ini bertujuan untuk menganalisis segmentasi puskesmas terkait stunting dengan indikatornya guna memberikan rekomendasi pencegahan dan penyuluhan terkait stunting menggunakan Algoritma Partitioning Around Medoid (PAM). Data bersumber dari website opendata.jabarprov.go.id dan opendata.cirebonkab.go.id dan observasi langsung ke dinas Kesehatan kab. Cirebon. Variabel yang digunakan Jumlah Ibu Hamil yang mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronik), Jumlah stunting, Jumlah Ahli Gizi dan Jumlah Puskesmas aktif yang ada di kabupaten Cirebon pada tahun 2022. Proses pengolahan data menggunakan  metode KDD (Knowledge Discovery in Database). Implementasi k-medoids dilakukan dengan inisiasi nilai centroid secara acak dalam iterasi. Hasil menunjukkan medoid sementara sebesar 7122,045634, dan medoid awal 6348,966306, dengan selisih 773,0793279 hasil yang signifikan mengakibatkan penghentian iterasi pada tahap pertama. Evaluasi manual dengan rumus SSW (Sum of Square Within Cluster) dan SSB (Sum of Square Between) menghasilkan rasio cluster 0,8470604, mendekati 0, menunjukkan hasil yang baik dan Evaluasi cluster menggunakan Davies-Bouldin Index (DBI) menggunakan RapidMiner menghasilkan nilai 0,569. Cluster 1 (19 puskesmas) memiliki kasus stunting tertinggi, sedangkan Cluster 2 (41 puskesmas) memiliki kasus stunting rendah, memberikan dasar rekomendasi pencegahan serta penyuluhan yang lebih terarah.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-02-03