MENGANALISIS PERKEMBANGAN INFLASI DAN MEMPREDIKSI ARAHNYA DENGAN MODEL ARIMA

  • Febri Rizky Wahyudi Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
  • Bambang Irawan Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
  • Agus Bachtiar Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
  • Kaslani Kaslani Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon

Abstrak

Inflasi merupakan indikator perekonomian yang penting karena dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, investasi, dan stabilitas perekonomian secara keseluruhan.Meskipun tingkat inflasi yang stabil dianggap positif bagi pertumbuhan ekonomi, namun inflasi yang tinggi atau tidak terkendali dapat menimbulkan ketidakpastian dan permasalahan perekonomian. Oleh karena itu,  sangat penting bagi pengambil kebijakan dan pelaku ekonomi untuk memahami dan memprediksi pergerakan inflasi agar dapat mengambil langkah yang tepat guna menjaga stabilitas perekonomian negara. ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) adalah teknik analisis deret waktu yang digunakan untuk memprediksi nilai masa depan berdasarkan pola dan tren  data historis. Penelitian ini menggunakan metode Arima untuk memprediksi inflasi di Indonesia. Dengan menggunakan R, Google Colab, dan RStudio, peneliti menggunakan data dari tahun 2006 hingga 2023 untuk mengidentifikasi tren dan data dari tahun 2019 hingga 2023 untuk memprediksi inflasi selama enam bulan ke depan. Berdasarkan hasil penelitian, orde ARIMA  optimal adalah 3,1,2, nilai MAPE 8,55%, RMSE 0,32%,  MAE 0,23%. Inflasi diperkirakan sebesar 2,58-3% selama enam bulan ke depan. Meski demikian, studi ini menyoroti pentingnya pemantauan terus menerus dan penyesuaian  model untuk memprediksi perubahan kondisi perekonomian dan faktor eksternal. Oleh karena itu, penelitian ini berkontribusi terhadap analisis time series, khususnya penggunaan  model ARIMA dalam memprediksi tren inflasi di Indonesia, yang mempengaruhi pembuat kebijakan dan pelaku ekonomi.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2024-02-03