IMPLEMENTASI K-MEANS CLUSTERING UNTUK MENGELOMPOKAN TINGKAT PENGANGGURAN

  • Nurul Nurjanah Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
  • Nana Suarna Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
  • Willy Prihartono Rekayasa Perangkat Lunak, STMIK IKMI Cirebon
Keywords: Implementasi K-means, Clustering, Pengangguran

Abstract

Di dalam era digital ini, pertumbuhan data ekonomi dan ketersediaan teknologi informatika memberikan peluang untuk mendekati isu kompleks seperti tingkat pengangguran dengan pendekatan yang lebih canggih, dan provinsi Jawa Barat sebagai pusat ekonomi menjadi fokus penelitian ini. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengelompokkan tingkat jumlah pengangguran di Jawa Barat menggunakan algoritma clustering K-Means, berapa cluster yang dihasilkan dan berapa nilai titik pusat (centroid) nya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengelompokkan lebih detail lagi dalam menganalisis data pengangguran di Provinsi Jawa Barat melalui penerapan algoritma clustering K-Means untuk mengidentifikasi tiap cluster berdasarkan tingkat kabupaten/kota, pendidikan, dan tahun serta menentukan jarak atau titik pusat (centroid). Cara kerja analisis data tingkat pengangguran ini menggunakan tools RapidMiner Studio dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif menggunakan algoritma clustering K-Means. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu mengelompokan data tingkat pengangguran di Provinsi Jawa Barat menjadi 3 cluster yaitu cluster 0 dengan kategori pengangguran rendah meliputi kota Banjar, cluster 1 dengan kategori pengangguran sedang meliputi kota/kabupaten Kota/kabupaten Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bandung Barat sedangkan pada cluster 2 dengan kategori pengangguran tinggi meliputi kota/kabupaten Bogor, Bekasi, Bandung, dan Depok

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-04-26