SISTEM INFORMASI PENERBITAN AKTA CERAI DI PENGADILAN AGAMA LUMAJANG

  • Muhamad Ightana Hakim Ilmi Teknik Informatika, Institut Teknologi Nasional Malang
Keywords: Meminimalisir Kesalahan Pengambilan Akta Cerai

Abstract

Akta cerai merupakan suatu surat bukti outentik tentang putusnya suatu ikatan perkawinan setelah adanya putusan pengadilan dan akta cerai bisa diterbitkan jika gugatan dikabulkan oleh majelis hakim dan perkara tersebut telah berkekuatan hukum tetap (inkracht). Syarat mengambil Akta Cerai dengan sitim penelusuran perkara (SIPP) : 1. Menyerahkan nomor perkara yang dimaksud, 2. Memperlihatkan KTP Asli dan menyerahkan fotokopinya, 3. Membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Adapun Sistem penelusuran perkara disetiap pengadilan agama yang telah diprogramkan oleh Mahkamah Agung yang dikenal dengan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), merupakan suatu sistem dasar penyelesaian perkara berbasis Web. Namun, SIPP ini masih terdapat kekurangan sehingga diperlukan penyempurnaan dalam upaya mendukung kesempurnaan SIPP dalam aplikasinya dalam rangka melaksanakan pelayanan terpadu satu pintu ( PTSP ), yang salah satunya adalah sistem untuk pengambilan akta cerai. Sitem lama, pihak yang mengambil akta cerai akan menadatangani buku kendali pengambilan akta cerai, hal tersebut sebagai bukti bahwa pihak telah mengambil akta cerai pada hari dan tanggal yang tertera pada buku kendali tersebut.Namun sering terjadi akta cerai diambil bukan oleh pihak yang bukan bersangkutan (bercerai) dengan cara pemalsuan dokumen. Sehingga sering terjadi perselisihan antara pihak pihak yang bercerai dengan petugas pengadilan.
Oleh karena itu Pengadilan Agama Lumajang memerlukan sebuah sistem informasi sebagai pendukung SIPP yang dapat memberikan bukti secara pasti mengenai pihak yang telah mengambil akta cerai. Aplikasi ini diharapkan dapat meminimalisir adanya konflik dari pihak-pihak yang berperkara, dan aplikasi berbasis website ini dalam rangka memberikan pelayanan terpadu satu pintu yang di singkat dengan PTSP .
Terbentuknya aplikasi PTSP ini bermula dari adanya petugas informasi dan pengambilan Akta cerai secara manual, hal tersebut menyebabkan terjadinya permasalahn diantaranya adanya complain dari para pencari keadilan tentang sudah dan belumnya mengambil aka cerai. Untuk menjawan dan memperoleh jalan keluar dari permasalahan tersebut maka diciptakan aplikasi yang berbasis web, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi adanya complain dari para pihak pencari keadilan.
Aplikasi PTSP ini dibuat guna memberikan pelayanan prima oleh pencari keadilan, yang mana aplikasi terdiri dari pelaayanan informasi dan pengambilan akta cerai yang terintergrasi dengan aplikasi induk di pengadilan agama lumajang yaitu SIPP. Untuk pelayanan pengambilan akta cerai juga terintergrasi dengan aplikasi induk SIPP agar terkendali dengan baik pengambilan akta cerai dan akta cerai yang belum di ambil oleh para pihak, sehingga bisa diminimalisir kesalahan pengambilan akta cerai.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-09-02