SMART FARMING DENGAN PEMBANGKIT HYBRID BERBASIS IOT SEBAGAI KONTROL DAN MONITORING DI AREA PERTANIAN

  • Alfarid Hendro Yuwono Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Irmalia Suryani Faradisa Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Rizqi Cahyo M Putra Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang
Kata Kunci: Pembangkit Hybrid, Internet of Thing (IoT), Irigasi

Abstrak

Pembangkit listrik hybrid merupakan kombinasi dua sumber energi terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Kedua jenis pembangkit ini memiliki potensi untuk menggantikan peran pembangkit listrik fosil yang masih umum digunakan. Penggunaan PLTS dan PLTB sangat sesuai untuk aplikasi di area pertanian, memberikan peluang kepada petani untuk memanfaatkan sumber daya energi baru terbarukan (EBT) yang memiliki potensi sebesar 3.686 gigawatt (GW). Dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan pembangkit hybrid, diperkenalkan sistem monitoring dan kontrol berbasis Internet of Things (IoT). Parameter yang dimonitor mencakup tegangan, arus, dan daya yang dihasilkan oleh pembangkit, sementara untuk memantau kondisi area pertanian melibatkan suhu dan kelembapan. Beban yang dikontrol adalah pompa air irigasi pertanian. Hasil energi yang dihasilkan dari pembangkit hybrid dimonitoring secara real-time dan digunakan secara efektif untuk sistem irigasi pertanian, sehingga sistem manajemen energi menggunakan IoT lebih efektif dan efisien. Komponen pendukung sistem ini termasuk panel surya 50Wp, kincir angin, sensor tegangan, sensor arus INA219, sensor suhu DS18B20, sensor kelembapan YL-69, dan sensor irradiasi BH1750. Penerapan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan manajemen sumber daya energi di sektor pertanian.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2024-02-13