PENGELOMPOKKAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI JAWA BARAT MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

  • Sapitri Sapitri Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
  • Rini Astuti Sistem Informasi, STMIK IKMI Bandung
  • Fadhil M Basysyar Sistem Informasi, STMIK IKMI Cirebon
Keywords: Data Mining, K-Means dan Kemiskinan

Abstract

Kemiskinan adalah kondisi ketidakmampuan pendapatan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan pokok untuk bertahan hidup sehingga tidak menjamin kelangsungan hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, tempat tinggal dan pendidikan. Menurut Badan Pusat Statiska penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Di daerah Jawa Barat  mengalami kenaikan dan penurunan secara tidak stabil. Pengelompokan jumlah kabupaten/kota yang memiliki angka kemiskinan perlu dilakukan setiap tahun nya agar pemerintah dapat mengetahui langkah pencegahan. Pengelompokan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kemiskinan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode salah satunya dengan menggunakan metode K-Means. K-Means adalah metode pembelajaran tanpa adanya pengawasan yang digunakan untuk mengelompokan jumlah data yang belum dilabel ke dalam cluster-cluster yang berbeda. Penggunaan metode K-Means ini bertujuan mengelompokan jumlah data berdasarkan kabupaten/kota yang tergolong miskin. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk melakukan pengelompokan pada jumlah data kemiskinan di Jawa Barat sehingga dapat digunakan sebagai informasi untuk menentukan kebijakan yang tepat untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat, proses untuk mendapatkan data yang akurat menggunakan Knowledge Discovery in Databases (KDD). Tujuan dari KDD yaitu proses menemukan dan mengidentifikasi pola-pola dalam data yang valid. Untuk pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan RapidMiner.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-05-02