Analisa Karakteristik Briket Dari Bahan Campuran Kotoran Burung Puyuh Dan Bonggol Jagung Menggunakan Perekat Calcium Food Grade

Abstract

Penanganan limbah kotoran puyuh masih belum menjadi perhatian, kotoran puyuh hanya tertinggal di belakang kandang dan mengganggu warga sekitar. Pemanfaatan kotoran puyuh sebagai bahan baku membuat briket salah satu bahan alternatif. Tujuan pembuatan briket dari limbah kotoran puyuh dan bonggol jagung ini adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis, dan bonggol jagung berpotensi untuk menjadi campuran briket kotoran puyuh metodologi menggunakan penelitian eksperimental ini menggunakan kotoran burung puyuh dan bonggol jagung menggunakan perekat kalsium food grade yang akan saya teliti penilaian Nilai Kalor, Kadar Air, Laju Pembakaran, dan Laju Nyala Api. Standar Kadar Air SNI 01-6235-2000 (≤ 8%), Standar Nilai Kalor SNI 01-6235-2000 (≥ 5000)Nilai kadar air yang penulis peroleh yaitu 5,59%, Penelitian yang penulis peroleh lebih baik dari pada penelitian terdahulu Nilai kalor yang penulis peroleh yaitu 4384,44 kal/gr, Penelitian yang penulis peroleh belum mencapai standar yang digunakan Laju pembakaran yang penulis peroleh yaitu 0,054 gr/menit Laju nyala api yang penulis peroleh yaitu 03.55 menitHasil penelitian lebih baik yang menggunakan perekat Kalsium Food Grade daripada yang tidak menggunakan perekat. Dengan perbandingan kadar air yang menggunakan Kalsium Food Grade mendapatkan hasil 5,59% dan yang tidak menggunakan perekat yaitu dengan nilai 6,77% dengan komposisi 40% kotoran burung puyuh, 60% bonggol jagung dengan perekat dan tanpa perekat. Semakin rendah nilai kadar air semakin baik nilai kualitas briket.