Analisis kinerja kompor briket ditinjau dari ruang bakar silinder tipe lubang inline dan jumlah blower terhadap daya api dan laju konduksi
Abstract
Produksi kayu olahan di Pulau Jawa mencapai 2.357.170,83 m³ per tahun, menghasilkan limbah kayu yang signifikan, termasuk dari kayu mahoni yang memiliki nilai kalor 6990 kal/gr. Limbah tempurung kelapa juga memiliki potensi energi yang besar, dengan kapasitas 6,758 GWh pada tahun 2015. Meskipun demikian, pemanfaatan limbah ini sebagai sumber bahan bakar belum optimal. Teknologi pembriketan biomassa dapat meningkatkan diversifikasi energi, efisiensi pembakaran, dan mengurangi emisi berbahaya. Penelitian menunjukkan bahwa briket dengan komposisi 70% tempurung kelapa dan 30% kayu mahoni memiliki nilai kalor tertinggi (6219,78 kal/g) dan waktu pendidihan air 1800 detik, sedangkan komposisi 30% tempurung kelapa dan 70% kayu mahoni menghasilkan nilai kalor terendah (4706,86 kal/g) dengan waktu pendidihan 2150 detik. Peningkatan efisiensi kompor briket biomassa sangat penting untuk pengembangan energi berkelanjutan
Downloads
Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.