Pengaruh Kinerja Kompor Briket dengan Ruang Bakar Silinder Lubang Inline dan Jumlah Blower Terhadap Radiasi, Efisiensi Thermal, dan Laju Pembakaran
Abstract
Biomassa umumnya merujuk pada mateial organik kering yang tersisa setelah penghilangan kadar air dari tanaman. Biomassa ini sering dimanfaatkan dalam bentuk bahan bakar langsung, namun dapat juga diolah menjadi bioarang atau briket, yang menawarkan kelebihan dalam hal kerapatan, kualitas, ukuran, penyimpanan, dan laju pembakaran dengan kadar air rendah. Biomassa yang melimpah memberikan potensi sebagai sumber energi terbarukan, dengan teknologi sederhana seperti briket untuk daerah pedesaan. Proses pembuatan briket memerlukan bahan perekat untuk memastikan partikel-partikel dalam bahan baku terikat dengan kuat, menghasilkan briket dengan kualitas yang lebih baik. Penelitian ini mengevaluasi performa briket dari campuran tempurung kelapa dan kayu mahoni dalam berbagai komposisi, menggunakan kompor biomassa dengan ruang bakar silinder dan blower. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dengan 70% tempurung kelapa dan 30% kayu memiliki nilai kalor tertinggi (6219,78 cal/g), efisiensi thermal terbaik tanpa blower (65,34%), dan kemampuan menahan panas terlama (3166 detik). Sebaliknya, campuran 30% tempurung kelapa dan 70% kayu manunjukkan hasil terbaik dalam radiasi ruang bakar (175,94 W) dan laju pembakaran tertinggi (5,72 × 10-5 kg/s).
Downloads
Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.