Analisa Pengaruh Proses Tempering Pada Baja ST 42 Terhadap Sifat Mekanis
Abstract
Kegagalan atau kerusakan suatu produk masih sering terjadi yang disebabkan oleh insiden dan bukan insiden. Salah satu bentuk kegagalan dari komponen otomotif adalah kegagalan yang terjadi pada sebuah poros roda depan sepeda motor. Kerusakan tersebut menimbulkan kerugian baik materi dan non materi yang sangat besar, sehingga suatu penelitian pada kasus tersebut sangat diperlukan untuk memperbaiki sifat dari poros tersebut. Perlakuan panas tempering dilakukan untuk meningkatkan keuletan baja. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan temperatur temper 350°C dengan media pendinginan udara , 450°C dengan pendinginan air dan 550°C dengan media pendinginan oli. Benda kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah baja ST 42. Setelah proses tempering dilakukan tahap selanjutnya akan dilakukan pengujian impak, tarik dan kekerasan. Hasil pengujian impak dan kekerasan semakin tinggi temperatur temper maka kekuatan semakin menurun namun nilai elongasi material semakin naik. Terbukti pada pengujian tarik pada temperatur 350°C dengan nilai rata-rata elongasi 29,34% sedangkan pada temperatur 550°C memiliki nilai rata-rata 35,67 % mengalami kenaikan sebesar 6,33%.