Karakteristik Biopellet Serabut Kelapa Dan Minyak Biji Bunga Matahari Sebagai Pemicu Pembakaran

  • F.A.I. Leksono Institut Teknologi Nasional Malang
  • S. Djiwo Institut Teknologi Nasional Malang
Keywords: Biopellet, Serabut Kelapa, Tepung Sagu, SEM, FTIR, Kadar air, Nilai Kalor Laju Pembakaran

Abstract

Konsumsi energi di dunia termasuk penduduk Indonesia pada saat ini masih sangat bergantung pada bahan bakar minyak (BBM). Bahan bakar yang sering digunakan penduduk Indonesia adalah minyak, gas dan batu bara yang merupakanenergi fosil yang terbatas dan tidak dapat diperbarui.. Dari masalah ini penulis akan menciptakan bahan bakar alternatif berupa briket yang dapat di gunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan dan karakteristik dari bahan bakar alternatif Yaitu Serabut Kelapa dengan perekat tepung sagu dan campuran minyak biji bunga matahari sebagai peningkat nilai kalor .Penelitian ini diawali dengan melakukan studi literatur guna mengumpulkan informasi terkait penelitian sebelumnya. Setelah melakukan studi literatur di lanjutkan dengan mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan. Bahan bakunya adalah Serabut kelapa. Serabut kelapa yang di haluskan menjadi serbuk. Sedangkan perekat yang digunakan adalah tepung Sagu. Penelitian ini meneliti tentang caraa pembuatan Biopellet dengan perekat tepung Sagu  dan pengujian yang di lakukan antara lain adalah Pengujian SEM, pengujian FTIR, kadar air, laju pembakaran dan nilai kalor. Penelitian karakteristik Biopellet ini menggunakan metode kuantitatif berdasarkan Analisa dan pembahasan data setelah dilakukan pengujian SEM dan FTIR diketahui bahwa bahan cocopeat mengandung komposisi penyusun berupa Kadar air pada komposisi campuran 40% : 20% :20% memiliki rata rata 15,64 %, campuran 70% : 20% :10% memiliki rata rata 12,66 %, campuran 60% : 20% :20% memiliki rata rata 10,41 %. Rata rata kadar air tertinggi terdapat pada komposisi campuran 40 % : 40 % :20% hal ini dikarenakan komposisi campuran tepung sagu dan minyakpaling tinggi . Nilai kalor pada komposisi campuran 40% : 20% :20% memiliki rata rata 5321 cal/gram, campuran 70% : 20% :10% memiliki rata rata 4489 cal/gram, campuran 60% : 20% :20% memiliki rata rata 5459cal/gram. Kenaikan nilai kalor pada campuran 60% : 20% :20% di sebabkan oleh semakin sedikit kadar air maka nilai kalor akan semakin besar dan juga Semakin banyak minyak kalor. Laju pembakaran pada komposisi campuran 40 % : 40 % :20% memiliki rata rata 0,043 gr/menit, campuran 70% : 20% :10% memiliki rata rata 0,046 gr/menit, campuran 60% : 20% :20% memiliki rata rata 0,049 gr/menit. Laju pembakaran tertinggi terdapat pada campuran 60% : 20% :20% hal ini dikarenakan kadar air yang semakin rendah dan komposisi paduan yang semakin sedikit akan mempercepat proses laju pembakaran.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-03-31
Section
Articles