Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme <div><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="/public/site/images/geraldpohan/LOGO_JMMME2_Shadow1.png" alt="" width="678" height="117"></div> <p style="font-size: 16px; text-align: justify; font-family: helvetica;"><a href="https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/index" target="_blank" rel="noopener"><strong><span style="font-family: 'Arial',sans-serif; color: #a31515;">Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi (JMMME)</span></strong></a>&nbsp;merupakan jurnal mahasiswa yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Mesin S1 Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang sebagai sarana diseminasi dan publikasi artikel hasil penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa di bidang teknik mesin yang meliputi bidang material, manufaktur, dan konversi energi. Artikel yang diajukan untuk diterbitkan pada <a href="https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/index" target="_blank" rel="noopener"><strong><span style="font-family: 'helvetica',sans-serif; color: #a31515;">Jurnal <span style="font-family: 'Arial',sans-serif; color: #a31515;">JMMME</span></span></strong></a>&nbsp;merupakan naskah asli dan belum pernah dipublikasikan secara tertulis pada majalah atau jurnal ilmiah dimanapun.<br><strong><a href="http://u.lipi.go.id/1599479066" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-family: 'Arial',sans-serif; color: #a31515;">e-ISSN : 2745-7672</span></a><br><a href="http://u.lipi.go.id/1599478694" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-family: 'Arial',sans-serif; color: #a31515;">p-ISSN : 2745-7664</span></a><br></strong></p> Teknik Mesin S1 ITN Malang en-US Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi Analisa Korosi pada Lambung Kapal Km Karsa Setia di Pt Delta Oriental Kapuas https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/article/view/9449 <p>Sebagai negara kepulauan, trasportasi laut mempunyai kontribusi besar bagi perekonomian nasional dan daerah.. Salah satu masalah besar bagi transportasi laut adalah korosi. Korosi dapat merusak kapal dan membahayakan keselematan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur laju korosi pada pelat dasar lambung kapal. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ultrasonic thickness pada titik-titik uji di pelat dasar lambung kapal KM KARSA SETIA Hasil pengukuran menunjukkan bahwa laju korosi yang paling besar ada dibagian belakang kapal(burritan) dengan hasil laju korosi 0.88 mm/y, dan hasil laju korosi yang paling kecil dibagian kiri kapal dengan hasil 0.20 mm/y</p> Muhammad Raihan Irka Khalid Soeparno Djiwo Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-03-31 2024-03-31 4 1 1 4 10.47549/jmmme.v4i1.9449 Analisis Keausan Pahat HSS (High Speed Steel) dan Kekasaran Hasil Pembubutan Baja ST 42 https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/article/view/9136 <p>Pada zaman yang disertai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, dimana dimasa ini menciptakan era globalisasi dan keterbukaan yang menurut setiap individu untuk ikut serta di dalamnya, sehingga sumber daya manusia harus menguasai IPTEK serta mampu mengaplikasikan dalam setiap kehidupan pada industri saat ini baja telah banyak digunakan secara luas dalam kontruksi bangunan, kontruksi media alat berat, kontruksi media alat transportasi darat, laut, udara, dan kontruksi komponen mesin. Dalam proses pembubutan baja St 42 pahat juga mengalami tingkat keausan yang tidak stabil, pada putaran rpm 900 terjadi peningkatan keausan yang dapat dilihat dari selisih nilai berat awal dikurangi berat akhir dan selisih nilai panjang awal dikurangi panjang akhir. Pada proses pembubutan baja ST 42 menggunakan pahat dengan tipe MO <em>rapid extra</em> 1200 dengan ukuran 3/8x3/8x4" dengan putaran rpm 700, 900, dan 1200 dengan kedalaman potong 1 mm dan <em>feed rate</em> 0,09 kurang mampu pada proses penyayatan pahat cepat terjadi keausan. Hasil kekasaran yang didapat pada pengujian ini kurang stabil diakibatkan pahat yang digunakan cepat mengalami keausan pada proses pembubutan. Dalam proses pembubutan baja St 42 yang menggunakan pahat HSS dengan tipe MO <em>rapid extra</em> 1200 dengan ukuran 3/8x3/8x4" dapat dilakukan dengan kecepatan putaran pada rpm 900 karena mengalami keausan yang sedikit dan menghasilkan benda kerja dengan tingkat kekasaran terhalus yaitu N6.</p> I Putu Gede Ferdyan Abdika Wiprayana Wiprayana I Wayan Sujana Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-03-31 2024-03-31 4 1 5 9 10.47549/jmmme.v4i1.9136 Analisis Kinerja dan Efisiensi Sistem Thermal Electric Pada Pemanggangan Ikan Terhadap Daya Listrik Yang Dihasilkan https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/article/view/9233 <p class="Abstract"><span lang="EN-ID">Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah pemborosan energi panas dan dampak negatif pada kesehatan yang muncul saat memanggang ikan. Dalam konteks ini, penelitian menyajikan solusi dengan mengintegrasikan sistem konversi energi panas menggunakan generator termoelektrik pada pemanggangan ikan. Masalah yang diidentifikasi mencakup pemborosan energi panas dan risiko kesehatan akibat asap pembakaran.Metode penelitian melibatkan pengumpulan data dari sumber-sumber online, artikel, dan majalah sebagai acuan. Observasi lapangan dilakukan melalui wawancara dengan pihak terkait untuk memastikan keakuratan dan kualitas data. Eksperimen dilakukan di laboratorium, di mana suhu yang dihasilkan oleh arang meningkat secara signifikan dan mengalami penurunan setelah massa arang berkurang. Generator termoelektrik menghasilkan tegangan yang meningkat seiring dengan peningkatan suhu, menunjukkan efisiensi konversi energi panas menjadi listrik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem peltier memiliki kinerja yang baik, dengan peningkatan tegangan, arus, dan daya seiring dengan kenaikan suhu. Daya yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghidupkan exhaust fan, yang akan berputar semakin cepat seiring dengan peningkatan daya listrik. Dengan demikian, penelitian ini menawarkan solusi inovatif untuk memaksimalkan pemanfaatan energi panas saat memanggang ikan, sambil mengurangi dampak lingkungan dan risiko kesehatan..</span></p> Moch. Bagus Aliwafa Djoko Hari Praswanto Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-03-31 2024-03-31 4 1 10 13 10.47549/jmmme.v4i1.9233 Analisis Pengaruh Guide Vane Pada Turbin Air Tipe Crossflow Terhadap Efisiensi Turbin https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/article/view/9448 <p>Dengan mengingat masalah krisis listrik dan kebutuhan energi yang meningkat, potensi energi aliran sungai harus dimaksimalkan. Salah satu cara untuk memaksimalkan potensi ini adalah dengan merancang pembangkit tenaga air dengan menggunakan sumber air yang kecil. Dalam analisa ini berpengaruh terhadap proses turbin air. Pada turbin air crossflow ini masuk dalam pemilihan jenis turbin menurut headnya diantara 10-100 m dengan flow rate antara 1-10 m³/s. Tujuan penelitian ini menganalisa pengaruh guide vane terhadap daya generator,efisiensi,daya turbin yang dihasilkan dengan variasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100% melalui metode penilitian eksperimental. Setelah dilakukannya beberapa variasi yang menghasilkan&nbsp; daya turbin pada bukaan 60% yang paling tinggi sebesar 20,78 watt, efisiensi yang tertinggi pada bukaan 60% sebesar 0,27%, dan daya generator yang tertinggi pada bukaan 80% sebesar 654,82 watt. Hasil ini menunjukkan bahwa turbin crossflow ini sangat baik digunakan pada bukaan 60%.</p> Irwan Dwianto Eko Yohanes Setyawan Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-03-31 2024-03-31 4 1 14 18 10.47549/jmmme.v4i1.9448 Analisis Transmisi pada Turbin Air Tipe Cross-Flow terhadap Efisiensi Turbin https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/article/view/9203 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model transmisi dan perbandingan ukuran puli terhadap efisiensi turbin dan daya generator. Penelitian ini menggunakan dua model transmisi yakni model transmisi rangkaian terbuka tunggal dan model transmisi terbuka ganda dimana masing masing model akan diberikan dua variasi rasio puli (PR). Pada model transmisi rangkaian terbuka tunggal terdapat variasi 1 dan variasi 2 sedangkan pada model transmisi rangkaian ganda terdapat variasi 3 dan variasi 4. Rasio puli pada variasi 1 adalah 2,5, variasi 2 adalah 6, variasi 3 adalah 12 dan variasi 4 adalah 0,9. Melalui metode eksperimental, hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah dengan meningkatnya nilai PR maka efisiensi yang dihasilkan turbin akan semakin-menurun, dimana pada model transmisi rangkaian terbuka tunggal, penurunan nilai efisiensinya tidak terlalu signifikan atau cenderung stabil sedangkan pada model terbuka ganda mempengaruhi penurunan efisiensi turbin yang signifikan.&nbsp; Efisiensi pada variasi 1, variasi 2, variasi 3 dan variasi 4 masing-masing yakni 14,63%,14,33%,0,5% dan 20,95%. Nilai PR juga mempengaruhi hambatan dimana semakin besar PR maka hambatan juga akan semakin besar. Tegangan yang dihasilkan pada model transmisi terbuka tunggal lebih besar daripada model transmisi terbuka ganda. Melalui perhitungan daya generator, variasi 1, variasi 2, variasi 3 dan variasi 4 masing-masing diperoleh 1,9 Kw,9,8 Kw,0,03 Kw dan 0,58 Kw.</p> Eme Isura Karina Perangin-Angin Eko Yohanes Setyawan Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-03-31 2024-03-31 4 1 19 22 10.47549/jmmme.v4i1.9203 Pengaruh Media Pendingin Pada Kekerasan Dan Struktur Mikro Hardening Baja ST 42 https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/article/view/9114 <p>Proses hardening suhu 800˚C dengan holding time 30 menit terhadap kekerasan, dan struktur mikro baja ST 42. Baja ST 42 dipilih karena memiliki kekuatan dan kekerasan yang baik, serta sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan kekuatan tinggi. Pada penelitian ini, empat jenis media pendingin yang digunakan adalah air garam, air es, oli, dan minyak goreng. Proses hardening dilakukan dengan dua kali holding di 15 menit dan 30 melit, dengan kenaikan suhu bertahap dari 600˚C sehingga mencapai suhu 800˚C, kemudian sampel tersebut direndam pada masing-masing media pendingin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi media pendingin Air garam mengalami peningkatan kekerasan 93,068 HRB dimana meningkat 10% dari baja standar. Air es dengan kecepatan pendingin paling tinggi memiliki kekerasan 111,117 HRB menigkat 12% dari baja standar, sedangkan Oli dan Minyak Goreng mengalami penurunan kekerasan yaitu 78,888 HRB dan 77,844 HRB. Dalam pendinginan ini mikrostruktur yang terbentuk adalah ferit dan perlit. Dimana kandungan struktur mikro pada air garam ( ferit : 66.823 %, perit: 33.177 %), air es ( ferit: 60.079 %, perlit: 39.921 %), oli ( ferit: 75.237 %, perlit: 24.763 %), minyak goreng ( ferit: 74.18 %, perit: 25.82 %).</p> <p>&nbsp;</p> Ni Kadek Wiwik Ayu Laksmi I Komang Astana Widi Tito Arif Sutrisno Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-03-31 2024-03-31 4 1 23 27 10.47549/jmmme.v4i1.9114 Pengaruh Pipa Galvanis Dan Catalytic Conventer Tembaga Terhadap Emisi Gas Karbonmonoksida Dan Hidrokarbon https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/article/view/9205 <p class="Abstract">Kendaraan bermotor yang digunakan dapat mengeluarkan berbagai polutan seperti nitrogen oksida (NOx), karbonmonoksida (CO), timbal (Pb), dan hidrokarbon (HC). Salah satu cara yang mampu mengurangi emisi gas buang ialah dengan memasang <em>catalytic converter </em>pada pipa knalpot kendaraan bermotor. <em>Catalytic converter </em>memiliki fungsi terjadinya percepatan oksidasi emisi gas (HC) dan (CO). Penelitian ini bertujuan gunamendapatkan informasi tentang pengaruh pipa galvanis dan <em>catalytic converter </em>tembaga tentang kadar emisi gas karbonmonoksida dan hidrokarbon. Penelitian ini dilakukan di UPT PKB Dinas Perhubungan Kabupaten Malang. Variabel penetilitianya adalah knalpot standar, knalpot dengan penambahan pipa galvanis dan 10 plat katalis tembaga dan knalpot dengan penambahan pipa galvanis dan 15 plat katalis tembaga. Pengujian emisi gas buang didasarkan pada standar (Standar Nasional Indonesia 19-7118.3-2005). Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif. Hasil pengujian emisi menunjukan penurunan yang signifikan, dengan penurunan persentase CO sebesar 51% pada putaran 4000 rpmmenggunakan 15 plat katalis, dan penurunan persentase HC sebesar 36% pada putaran 4000 rpm menggunakan 15 plat katalis. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan material pipa galvanis dan plat tembaga yang ditempatkan pada pipa saluran gas buang, mampu mereduksi kadar emisi CO maksimal sebesar 51 % dan kadar HC maksimal sebesar 36%. apabila dibandingkan dengan mengunakan knalpot standar</p> I Made Dharma Setiawan Setiawan Sibut Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-03-31 2024-03-31 4 1 28 31 10.47549/jmmme.v4i1.9205 Pengaruh Variasi Temperatur Pada Proses Hardening Terhadap Struktur Mikro Dan Laju Korosi Pada Baja ST 42 Dengan Media Pendingin Air Garam https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/article/view/9115 <p class="Abstract"><span lang="EN-ID">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan struktur mikro pada baja ST 42 dan kecepatan laju korosi yang diakibatkan dari proses hardening dengan variasi temperature 750°C, 850°C dan 950°C. Heat treatment adalah suatu proses untuk mengubah struktur logam dengan cara memanaskan material di tungku pada temperatur suhu austenite atau diatas 723˚C dengan batas suhu 950°C dan periode waktu tertentu lalu didinginkan secara cepat untuk mendapat struktur mikro yang keras. Hardening ini bisa digunakan pada baja karbon, baja paduan, dan unsur Mn, Ni, Cr, Mo. Korosi adalah suatu proses kerusakan bahan bahan logam yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion di permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Baja ST 42 dipilih karena kandungan karbon dibawah 0,25 % termasuk kedalam kelompok baja karbon rendah (Low-Carbon Steel). Pengaplikasian baja karbon rendah ST 42 digunakan untuk: baja konstruksi mulai dari rangka bangunan, baja tulangan beton, mur, baut, ulir sekrup, poros plopeller, alat pengangkat presisi, batang tarik, perkakas silinder. Perubahan fasa struktur mikro yang terjadi pada variasi temperature 750°C, 850°C dan 950°C dan holding time selama 15 menit dengan pendinginan cepat air garam fasa yang terbentuk ialah ferrit lebih mendominasi dari pada perlit sehingga sifat materialnya tangguh dan ulet persentase fasa ferrit terjadi pada temperature 950°C. Pada variasi temperatur 750°C, 850°C dan 950°C dengan perendaman selama 7 hari kecepatan laju korosi meningkat, nilai laju korosi terendah terjadi pada temperatur 750°C dengan nilai 0,03828114 mm/y dan nilai tertinggi terjadi pada temperatur 950°C dengan nilai 0,059951553 mm/y.</span></p> I Putu Agus Widi Pradnyana Pradnyana I Komang Astawa Widi Tito Arif Sutrisno Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-03-31 2024-03-31 4 1 32 35 10.47549/jmmme.v4i1.9115 Pengaruh Variasi Waktu Penyemprotan Pasir Besi Pada Proses Sandblasting Terhadap Sifat Kekerasan dan Kekasaran Permukaan Baja ST 37 Menggunakan Metode Taguchi https://ejournal.itn.ac.id/index.php/jmmme/article/view/9201 <p>Saat ini yang bergerak di bidang industri manufaktur pasti membutuhkan proses <em>finishing</em> guna untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembuatan produk. Dalam proses ini membutuhkan peralatan yang mampu untuk memenuhi kebutuhan utama yaitu proses <em>sandblating</em>. Pemilihan mesin dan alat yang sesuai dapat membantu kemudahan kecepatan dalam pengerjaan. Berhubungan dengan hal tersebut proses <em>sandblasting</em> sangat sesuai karena proses ini dapat mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang besar dan rumit, seperti chasis, bagian dinding kapal, pesawat, mobil lama akan menjadi mudah dan cepat.</p> <p>Proses <em>sandblasting</em> ini dilakukan untuk mencari nilai optimum variabel yang digunakan yaitu waktu sandblasting 30 detik, 60 detik, dan 90 detik dengan tekanan kompresor&nbsp; 6, 7 dan 8 bar dan jarak 6 cm, 8 cm dan 10 cm pada material baja ST 37 yang memiliki ukuran Panjang 2 cm, lebar 2 cm dan tebal 1 mm. Nilai-nilai kekerasan dan kekasaran permukaan yang diinginkan yaitu nilai optimumnya dengan menggunakan aplikasi MINI TAB metode taguchi.</p> <p>Hasil yang dilakukan penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai optimum dari kekerasan dan kekasaran permukaan terdapat pada waktu 90 detik, tekanan 6 bar dan jarak 10 cm yang menghasilkan nilai kekerasan yaitu 33,7 Hbw dan Pada kekasaran pada waktu 60 detik, tekanan 8 bar dan jarak 10 cm yang menghasilkan nilai kekasaran yaitu 1,65 µm.</p> Abdul Hanif Akbar Febi Rahmadianto Copyright (c) 2024 Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-03-31 2024-03-31 4 1 36 39 10.47549/jmmme.v4i1.9201