Analisis Beban Kerja Dengan Metode Nasa-Tlx di PT. Pos Indonesia Cabang Malang Raya

Main Article Content

Shinta Prastika
Dayal Gustopo
Prima Vitasari

Abstract

Dalam setiap jenis pekerjaan, penyesuaian beban kerja telah menjadi faktor penting. Penyesuaian antara
beban kerja mental dan beban kerja fisik harus dipertahankan seimbang sehingga para karyawan tidak
akan merasa tidak seimbang dalam melakukan aktivitasnya dan menyebabkan penurunan motivasi
kerja, berkurangnya konsentrasi, cedera, dan lain-lain. PT. Pos Indonesia sebagai salah satu perusahaan
BUMN yang bergerak dalam bidang usaha jasa pengiriman dan logistik juga harus mampu
mengendalikan penyesuaian beban kerja dari karyawannya. PT. Pos Indonesia memiliki banyak cabang
yang tersebar di seluruh Indonesia, meskipun sulit untuk di eksekusi tetapi perusahaan harus dapat
menyeimbangkan kedua beban kerja. Salah satu contoh wilayah cabang Malang Raya dari PT. Pos
Indonesia memiliki beban kerja tidak seimbang. Oleh karena itu perlu dilakukan untuk mengukur beban
kerja yang bisa menggunakan metode NASA-TLX untuk beban kerja mental, kemudian metode
Cardiovascular Load untuk beban kerja fisik. Ada enam indikator di dalam NASA-TLX yaitu Mental
Demand, Physical Demand, Temporal Demand, Own Performance, Effort, dan Frustation. Untuk PT.
Pos Indonesia wilayah Malang Raya ada 34% untuk Mental Demand, 19% physical demand, 17% untuk
indikator upaya mental-fisik, 14% untuk indikator kebutuhan waktu dan indikator kinerja atau
performansi, dan juga 2% untuk indikator tingkat frustasi. Untuk pengukuran beban kerja fisik
menggunakan metode Cardiovascular Load diperoleh rata-rata sebesar 40,75% yang termasuk ke dalam
klasifikasi diperlukannya perbaikan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
PrastikaS., GustopoD., & VitasariP. (2020). Analisis Beban Kerja Dengan Metode Nasa-Tlx di PT. Pos Indonesia Cabang Malang Raya. JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI, 6(2), 24-29. https://doi.org/10.36040/jtmi.v6i2.3014
Section
Articles