IDENTITAS AKULTURASI FURNITURE PADA TJONG A FIE MANSION DI KOTA MEDAN
Main Article Content
Abstract
Tjong A Fie Mansion adalah bangunan heritage di kota Medan yang kental akan gambaran identitas sang pemiliknya yang memiliki etnis Cina. Namun eksistensi bangunan ini tidak terlepas dari hubungan sang pemilik dengan etnis lain disekitarnya. Etnis Melayu yang menjadi etnis lokal setempat menjadikan bangunan dengan nuansa Tionghoa ini terkesan beradaptasi dengan etnis setempat. Kolonialisasi juga turut menagmbil peran dalam desain bangunan bersejarah ini. Aspek akulturasi terasa sangat kental jika dilihat dari sudut pandang arsitektural khsusunya fisik bangunan Tjong A Fie Mansion. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang tercipta dalam jangka waktu Panjang di tanah Deli pada periode tersebut. Dengan adanya proses akulturasi pada arstektur penelitian ini akan berfokus pada wujud lain dari akulturasi tersebut dalam ruang lingkup arsitektur. Furniture memiliki peranan penting dalam hal penyusun serta finishing dalam sebuah ruang. Penelitian ini akan berfokus dalam identifikasi serta menganalisis pengaruh lain akulturasi dalam wujud artefak atau benda khususnya furniture. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kulaitatif dengan menggunakan pendekatan historis. Teori yang digunakan adalah teori Ching & Binggeli serta Soekiman mengenai artefak dan furniture. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Furniture yang terdapat pada ruang-ruang yang dinilai memiliki pengaruh terhadap suatu kebudayaan, ternyata hanya menampilkan ciri atau gaya kebudayaannya masing-masing.