PUSAT SENI DAN KEBUDAYAAN SUMBAWA TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR

  • Maulia Ayu Saptaria
  • Lalu Mulyadi
  • Putri Herlia Pramitasari
Keywords: Kebudayaan, Sumbawa, Arsitektur Neo-Vernakular

Abstract

Potensi suatu wilayah seringkali kurang disadari maupun dibudayaan oleh masyarakat setempat. Salah satu faktornya karena terpengaruh oleh kebudayaan-kebudayaan luar daerah yang lebih modern dan canggih. Padahal bila ditinjau dan ditelaah lebih dalam potensi tersebut justru mampu menjadi daya tarik dan keunikan sendiri. Kota Sumbawa yang merupakan ibukota kabupaten memiliki potensi yang beragam, seperti ragam bahasa setiap daerah, kesnian dan kerajinan serta sejarah yang merupakan nilai-nilai moral yang wajib dihormati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Berbagai sejenis kebudayaan ini diharapkan mampu dilestarikan secara turun-temurun. Tetapi permasalahan lain yang muncul ialah tidak adanya tempat khusus yang berkaitan dengan hal tersebut, baik berupa pengenalan, pembinaan, pelestarian maupun pengembangannya. Adapun tempat yang memang diperuntukan sebagai tempat untuk pengelaran kesenian ialah jauh dari kata layak dan tidak sesuai dengan fungsi bangunan, seperti jumlah kapasitas yang penonton yang tidak memadai dan tingkat kenyamanan yang diberikan saat menyaksikan pertunjukan. Dengan adanya permasalah ini digagaslah suatu ide untuk menciptakan wadah yang kompleks dengan berbagai macam fasilitas  berupa tempat pertunjukan, pelatihan & edukasi, memproduksi kerajinan, serta memamerkan berbagai berbentuk kesenian, sejarah, tradisi serta pengetahuan karakter yang mencerminkan identitas masyarakat Kabupaten Sumbawa. Dengan menggunakan tema arsitektur Neo-Vernakular diharapkan tidak hanya menerapkan elemen fisik atau bentuk yang modern tetapi juga mempertimbangkan unsur setempat baik berupa elemen yang non fisik seperti kebudayaan, religi, tata letak dan pola pikir masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-05-28