GALERI SENI LUKIS TEMA: ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI

  • Muhammad Ifant
  • Daim Triwahyono
  • Bambang Joko Wiji Utomo
Keywords: Arsitektur, Dekonstruksi, Galeri Seni Lukis, Struktur

Abstract

Di kota malang terdapat banyak seniman yang menghasilkan karya-karya seni yang kemudian mereka terbagi secara individual dalam pengelolaannya, selain itu kurangnya perhatian dalam ruang lingkup seni lukis seperti halnya wadah yang mempersatukan karya pun menjadi masalah baru sehingga penyaluran hasil karya, penjualan hasil karya pun masih kurang efektif. Perencanaan dan perancangan suatu wadah atau arsitektur yang dapat menampung semua hasil karya seni lukis dari segala aliran seni lukis maupun kalangan seniman junior dan senior. Metode yang diterapkan adalah teknik pengumpulan data sekunder dan primer yang didapat melalui studi kasus atau studi banding dari beberapa lokasi pameran karya seni di kota malang. Ketersediaan wadah atau fasilitas yang dapat  mempersatukan hasil-hasil dari karya seni lukis oleh para seniman merupakan sisi penting yang perlu diperhatikan karena memiliki pengaruh penting terhadap nilai budaya. Dekonstruksi merupakan buah dari suatu perkembangan karya arsitektur atau aliran arsitektur yang muncul pada saat itu karena efek dari kebosanan dengan teori-teori dan aturan  yang membatasi ruang gerak karya arsitek yang terkesan kaku pada masa itu. Menurut Peter Einsenman. Dekonstruksi bersifat bebas, tidak terikat, menantang konsep matematika, mencoba melawan teori struktur, bersifat organik dengan penggunaan material yang mampu meng-ekspresikan ide-ide organik.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-05-28