PUSAT REHABILITASI KORBAN GEMPA BUMI TEMA: ARSITEKTUR HIJAU

  • Rizki Amalia Maulana
  • Adhi Widyarthara
  • Bambang Joko Wiji Utomo
Keywords: Gempa Bumi, PTSD, Trauma

Abstract

Indonesia merupakan negara yang berada di jalur aktif gempa karena di kelilingi oleh cincin api pasifik atau ring of fire. Kondisi tersebut membuat beberapa wilayah diguncang gempa bumi, seperti di Aceh tahun 2004,  Lombok 2018 dan Palu 2019. Gempa bumi tersebut mengakibatkan kerusakan fisik, korban jiwa dan efek traumatik seperti kecemasan, ketakutan, serta kegelisahan yang tak berkesudahan. Trauma ini disebut dengan PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder. Korban PTSD ini perlu penanganan khusus untuk penyembuhannya karena  trauma ini berbeda dengan trauma psikis yang lainnya. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka dibutuhkan pusat rehabilitasi korban gempa bumi untuk mewadahi program penyembuhan. Pendekatan alam dan penggunaan tema arsitektur hijau merupakan salah satu konteks desain yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan analisis prilaku traumatik korban gempa untuk menemukan konsep desain yang sesuai dengan kondisi pasien.  Konsep bentuk yang di sesuaikan dengan keadaan tapak serta mengikuti zoning dan penyesuaian dengan tema arsitektur hijau yang memaksimalkan pencahayaan serta penghawaan alami pada bangunan. Konsep ruang di sesuaikan dengan jenis keadaan pasien, terdapat ruang berkumpul berkapasitas 6 sampai dengan 24 orang serta asrama bagi pasien yang memiliki trauma berat. Penggunaan struktur tahan gempa umumnya menggunakan bahan baja ringan dengan prinsip pemecahan massa bangunan dalam beberapa bagian menjadi struktur yang lebih kecil untuk meredam getaran lebih besar.

Indonesia merupakan negara yang berada di jalur aktif gempa karena di kelilingi oleh cincin api pasifik atau ring of fire. Kondisi tersebut membuat beberapa wilayah diguncang gempa bumi, seperti di Aceh tahun 2004,  Lombok 2018 dan Palu 2019. Gempa bumi tersebut mengakibatkan kerusakan fisik, korban jiwa dan efek traumatik seperti kecemasan, ketakutan, serta kegelisahan yang tak berkesudahan. Trauma ini disebut dengan PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder. Korban PTSD ini perlu penanganan khusus untuk penyembuhannya karena  trauma ini berbeda dengan trauma psikis yang lainnya. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka dibutuhkan pusat rehabilitasi korban gempa bumi untuk mewadahi program penyembuhan. Pendekatan alam dan penggunaan tema arsitektur hijau merupakan salah satu konteks desain yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan analisis prilaku traumatik korban gempa untuk menemukan konsep desain yang sesuai dengan kondisi pasien.  Konsep bentuk yang di sesuaikan dengan keadaan tapak serta mengikuti zoning dan penyesuaian dengan tema arsitektur hijau yang memaksimalkan pencahayaan serta penghawaan alami pada bangunan. Konsep ruang di sesuaikan dengan jenis keadaan pasien, terdapat ruang berkumpul berkapasitas 6 sampai dengan 24 orang serta asrama bagi pasien yang memiliki trauma berat. Penggunaan struktur tahan gempa umumnya menggunakan bahan baja ringan dengan prinsip pemecahan massa bangunan dalam beberapa bagian menjadi struktur yang lebih kecil untuk meredam getaran lebih besar.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-05-28