MALANG CONVENTION EXHIBITION TEMA: ARSITEKTUR POSTMODERN

  • Afrenanda Bayu Aditya
  • Suryo Tri Harjanto
  • Sri Winarni
Keywords: Convention, Exhibition, Postmodern, Kota Malang

Abstract

Kota Malang yang disebut sebagai kota kedua terbesar di Jawa Timur belum memiliki fasilitas sarana dan prasarana khusus untuk mewadahi kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibition). Event yang tidak terorganisir dengan baik yang mengakibatkan dampak negatif ke lingkungan sekitar. Dalam hal ini MICE yang merupakan wajah baru dalam dunia pariwisata yang diharapkan dapat menunjang sektor ekonomi Kota Malang. Teori Less is bore yang diciptakan oleh Robert Venturi yang berarti simple itu membosankan adalah dasar yang dipakai untuk pemilihan tema Postmodern. Metode perancangan yang digunakan yaitu pendekatan arsitektur postmodern historicism dengan tiga cara pengumpulan data yakni primer (survei pada tapak dan survei terhadap fungsi sejenis), Literatur terhadap jurnal-jurnal mengenai fungsi dan tema sejenis, dan sekunder yang berasal dari web instansi resmi dari pemerintah Kota Malang (Badan Pusat Statistik, SI-PETARUNG, dan BAPPEDA). Adapun jenis analisis yang dipakai adalah analisis induktif. Sehingga perlunya Malang Convention Exhibition sebagai wadah kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Events) yang berskala Nasional untuk meningkatkan sektor ekonomi Kota Malang dengan penerapan Postmodern Historicism pada pengaplikasian bentuk yang diharapkan menjadi landmark kawasan yang dipakai.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-12-15