EKSISTENSI RTH PUBLIK BAGI GENERASI MILENIAL DI KOTA MAUMERE

Abstract

Pertumbuhan dan mobilitas orang serta barang di kawasan perkotaan Maumere semakin tinggi
menyebabkan tekanan terhadap fungsi ekologis kawasan perkotaan, dalam hal ini ruang terbuka
hijau.Dalam lingkup kesejahteraan sosial, fungsi ruang hijau yang berkaitan dengan pemenuhan
kesejahteraan psikologis spiritual memiliki fungsi yang sejalan dengan empat fungsi kesejahteraan sosial
yaitu fungsi pencegahan, fungsi penyembuhan, fungsi pengembangan dan fungsi pendukung. Psikologi
spiritual berkaitan dengan pemenuhan kualitas hidup dalam hal fisik dan mental masyarakat perkotaan.
Milenial adalah generasi modern yang maju dan selalu mudah dan cepat dalam mengakses berbagai
kebutuhan, tetapi individualistis cenderung sangat rentan secara mental. Kehadiran ruang hijau publik
merupakan tempat alternatif dalam membangun mentalitas generasi milenial atau generasi muda memiliki
kepekaan sosial untuk mencapai kesejahteraan sosial bersama. Program Pembangunan Kota Hijau (P2KH)
sejak 2011 dapat secara positif mempengaruhi penambahan ruang terbuka hijau. Studi artikel ini bertujuan
untuk mengetahui peran pemerintah kota dalam mewujudkan minimal 30% ruang terbuka hijau perkotaan
dan untuk mengetahui pemanfaatan ruang terbuka hijau publik seperti taman kota sebagai tempat kegiatan
sosial bagi generasi milenium di kota Maumere. Pengamatan dilakukan di Taman Patung Teka Iku, Taman
Monumen Tsunami, Alun-Alun Kota Baru, Jalur Hijau Jalan Eltari dan Jalan Lingkar Luar Hijau. Pendekatan
dalam penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan dengan diskusi deskriptif kualitatif. Hasil dari
penelitian ini adalah bahwa semua lokasi ruang terbuka hijau publik belum dimanfaatkan secara optimal
oleh generasi muda (generasi milenial) sebagai tempat kegiatan sosial. Keberadaan ruang terbuka hijau
publik belum sepenuhnya menjadi forum yang representatif bagi generasi milenial di kota Maumere.