INOVASI TEKNIK MENGUBAH LIMBAH PLASTIK MENJADI SESUATU DENGAN NILAI FUNGSIONAL

Kajian Teknologi Ramah Lingkungan

Abstract

Plastik merupakan material yang sangat banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Plastik banyak
digunakan karena kemudahan mendapat bahan baku material dan cara pengolahannya juga tidak sulit.
Perlu diketahui bahwa plastik memerlukan waktu yang sangat lama agar dapat terurari. Plastik juga
mengandung banyak bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan, khususnya untuk hewan di laut.
Indonesia saat ini telah menjadi negara nomor dua penyumbang sampah plastik terbanyak setelah
Tiongkok. Pemerintah sudah mulai melakukan tindakan untuk mengurangi penggunaan plastik, dan saat ini
banyak yang mulai mengolah limbah plastik dengan menggunakannya kembali tetapi masih berkesan
limbah sehingga kurang menarik minat masyarakat. Sementara melakukan reduce dan reuse, recycle juga
memiliki peran dan dampak yang lebih besar untuk mengolah limbah plastik bagi lingkungan. Salah satunya
dengan melakukan inovasi teknik melelehkan limbah plastik pada suhu tertentu dan dicetak membentuk
suatu bidang. Selanjutnya bidang lembaran yang telah dihasilkan sebelumnya dapat digunakan sebagai top
table, coaster gelas, gantungan kunci, lampu gantung dan lain-lain. Jenis metode yang digunakan adalah
metode deskriptif dan dilakukan bersama dengan UKM WARP Surabaya (Waste Recycling Project). Metode
dimulai dari melakukan analisis, observasi dan eksperimen material. Tujuan terobosan ini untuk mengetahui
bagaimana teknik melelehkan plastik sehingga dapat didaur ulang menjadi sebuah benda yang memiliki nilai
ramah lingkungan, estetika, dan fungsional. Sehingga limbah plastik yang telah mencemari lingkungan dapat
diolah dengan maksimal. Selain itu daur ulang plastik ini selanjutnya mungkin dapat digunakan sebagai
dekorasi untuk elemen interior/arsitektur seperti elemen dekorasi dinding atau lantai. Kegiatan ini diharapkan
juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencintai dan menjaga lingkungan di
bumi ini.