ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN AKIBAT BENCANA ALAM MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8

Studi Kasus di Kota Palu dan Kabupaten Donggala

Abstract

Kota Palu dan Kabupaten Donggala merupakan kawasan seismik aktif di Indonesia. Kawasan tersebut
dilalui segmentasi sesar yang sangat berpotensi membangkitkan gempabumi yang kuat. Sesar tersebut
adalah sesar Palu-Koro yang memanjang dari Palu ke arah Selatan dan Tenggara. Kerawaan gempa bumi
dan tsunami di wilayah tersebut dapat dilihat pada beberapa catatan sejarah gempa bumi dan tsunami yang
berlangsung sejak tahun 1927, 1938, 1968, dan 1996 (Daryono, 2011). Dewasa ini terjadinya gempabumi
tektonik di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat, 28 September 2018, jam
17.02.44 WIB memiliki kekuatan 7.7 SR dan mengalami korban bencana sebanyak 832 orang yang tercatat.
Gempabumi tersebut disusul oleh tsunami yang menggenangi wilayah tersebut. Bencana alam tersebut
mengakibatkan perubahan tutupan lahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan tutupan lahan
di Kota Palu dan Kabupaten Donggala sebelum dan sesudah bencana alam. Objek dalam penelitian ini
adalah kawasan lahan terbangun dan vegetasi. Data yang digunakan adalah Citra Landsat 8 dengan
adanya time series yaitu bulan Mei 2018 dan Januari 2019. Perangkat lunak yang digunakan adalah ENVI
5.3 dan ArcGIS 10.5. Metode yang digunakan adalah klasifikasi pada perubahan tutupan lahan dengan
teknik Supervised Classification. Perubahan tutupan lahan tersebut dianalisis secara spasial dan tabular.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perubahan tutupan lahan yaitu mengalami penurunan luas lahan
terbangun akibat bencana alam di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Sementara, perubahan lahan
terbuka dan vegetasi akibat bencana alam semakin bertambah di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.