PENGEMBANGAN KOTA BANDUNG BERBASIS MITIGASI BENCANA

  • Arman Manalu Staf Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Bandung
Keywords: Pengembangan wilayah, Rawan bencana, Tata ruang

Abstract

Indonesia merupakan wilayah yang secara geografis terletak pada pertemuan tiga lempeng bumi
yaitu; lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik yang saling mendesak dan
bertumbukan. Dalam keadaan saling bertumbukan akan terjadi proses penujaman yang
mengakibatkan terjadinya gempa bumi yang bisa disertai tsunami. Indonesia adalah negara yang
dikelilingi cincin api atau lingkaran api pasifik ( Ring of Fire) terbesar dunia yang artinya Indonesia
merupakan wilayah yang sering terjadi bencana gempa bumi, letusan gunung berapi, longsor, banjir
dan tsunami. Dengan demikian dalam rencana pengembangan wilayah dan kota sudah seharusnya
menjadikan mitigasi dan pengurangan resiko bencana sebagai bahan pertimbangan dalam
penyusunan rencana tata ruang wilayah. Di Indonesia, selama ini justru pembangunan wilayah dan
kota banyak yang telah berkembang di wilayah rawan bencana. Tak terkecuali kota Bandung
sekitarnya yang sebagian merupakan wilayah rawan bencana dan seharusnya tidak boleh dijadikan
wilayah tempat tinggal justru telah menjadi perkampungan padat, pusat bisnis dan berbagai industri.
sehingga apabila terjadi bencana akan banyak pula korban harta benda dan jiwa. Penelitian ini
dilakukan dengan metode deskritif kualitatif dan data yang diambil dari berbagai sumber literatur dan
observasi lapangan. Tujuan penelitian ini untuk memberi gambaran perkembangan dan
pengembangan kota Bandung saat ini. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa telah terjadi
perkembangan pemukiman padat penduduk pada wilayah rawan bencana. Untuk itu perlu adanya
pengetahuan tentang wilayah rawan bencana dan kebijakan tata ruang yang tegas dalam upaya
mengembangkan kota Bandung yang berkelanjutan berbasis mitigasi bencana.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-01-09