ANALISIS RISIKO K3 PADA PROYEK PELEBARAN JALAN ARTERI PERKOTAAN DENPASAR

Studi Kasus: Jalan Imam Bonjol Simpang Jl Soputan – Simpang Jl. Setia Budi

  • A.A.A. Made Cahaya Wardani Universitas Hindu Indonesia
  • IB Wirahaji Universitas Hindu Indonesia
  • IA Putu Sri Mahapatni Universitas Hindu Indonesia
  • Cokorda Putra Universitas Hindu Indonesia
Keywords: Traffic supply management, Risiko, K3, Metoda Hirac

Abstract

ABSTRAK

Pesatnya pertambahan jumlah penduduk kota-kota di Indonesia, semakin meningkatkan masalah
mobilitas perkotaan (urban mobility). Ketidakseimbangan antara infrastruktur publik yang tersedia dengan
jumlah penduduk yang membutuhkan, menyebabkan terjadinya ketimpangan pelayanan kota. Usaha-usaha
untuk mengatasi kemacetan lalu lintas pada ruas-ruas jalan yang menampung beban lalu lintas yang berlebihan
dapat dilakukan dengan traffic supply management (TSM) dan traffic demand management (TDM). Salah Satu
upayanya adalah melalui proyek pelebaran jalan Imam Bonjol yang merupakan salah satu jalan penghubung
Denpasar dan daerah wisata di Badung Selatan. Simpang Jl. Soputan – Simpang Jl. Setia Budi). Setiap proyek
pasti akan menghadapi risiko-risiko, demikian juga halnya dengan proyek pelebaran jalan ini.
Dalam penelitian ini diteliti mengenai risiko pada proyek pelebaran jalan ini. Adapun metoda yang
digunakan dalam menghitung risiko yang kemungkinan terjadi pada penelilitian ini adalah metoda Hirac
Langkah awal adalah mengidentifikasi risiko K3 yang mungkin terjadi pada proyek Pelebaran Jalan melalui
sumber-sumber risiko mulai dari awal hingga akhir proyek berlangsung. Identifikasi dilakukan dengan melalui
wawancara dan penyebaran kuisioner kepada proyek manager dan site manager untuk memberikan opini
mengenai risiko dan memberikan penilaian berupa peluang dan dampak risiko tersebut dengan menggunakan
skala likert. Penilaian ini dilakukan oleh orang yang kompeten dan berpengalaman dalam pelaksanaan proyek
tersebut.
Dari hasil identifikasi risiko dan penilaian risiko diketahui 53 buah risiko-risiko yang timbul pada saat
pelaksanaan proyek tersebut. Dari total tersebut yang termasuk risiko Tingkat Ekstrim sebanyak 28,3 persen
atau 15 buah. Risiko tinggi sebanyak 37,7 persen atau 20 buhah dan risiko moderate sebanyak 33 persen atau
18 buah. Diketahui risiko dengan dampak tinggi adalah risiko pada pekerjaan pemasangan box culvert, pada
pekerjaan pengaspalan yaitu terkena material aspal panas, pemasangan pondas tiang lampu, yaitu risiko
tertabrak lalu lintas dan risiko lain yang memberikan dampak yang lebih kecil seperti terpeleset, jatuh dari
ketinggian, keracunan makanan, dan lain-lain.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-01-09