ANALISIS PENGARUH PANJANG BASELINE PADA SURVEI GNSS METODE RTK-NTRIP TERHADAP KETELITIAN PENGUKURAN SITUASI

Studi Kasus: Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

  • Mohamad Aziz Fiqri Teknik Geodesi, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Silvester Sari Sai Teknik Geodesi, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Adkha Yulianandha Teknik Geodesi, Institut Teknologi Nasional Malang
Keywords: GNSS, CORS, RTK-NTRIP, Baseline, situation measurements

Abstract

Pemetaan situasi adalah pemetaan suatu wilayah yang mencakup penyajian dalam tiga dimensi maupun dua dimensi dalam suatu gambar peta. Prinsipnya yaitu dengan menentukan objek penting agar dapat mewakili atau menggambarkan suatu daerah secara jelas mungkin dengan skala tertentu. Pada umunya untuk pemetan situasi menggunakan alat Total Station. Pesatnya perkembangan zaman mengakibatkan pemanfaatan teknologi untuk penentuan posisi seperti survei GNSS (Global Navigation Satelit System). Di Indonesia sudah terdapat statiun yang beroperasi secara kontinu selama 24 jam sebagai referensi penentuan posisi dengan baik atau disebut CORS (Continuously Operating Reference Station). Pada pemanfaatan sistem CORS terdapat metode RTK-NTRIP (Networked Transport of RTCM Via Internet Protocol) yang bertujuan untuk memudahkan surveyor memperoleh data pengukuran secara seketika walaupun jarak dari statiun CORS ke lokasi pemetaan relatif jauh. Akan tetapi banyak surveyor yang mengabaikan hasil ketelitian data yang diperoleh. Oleh karena itu dilakukan penelitian terhadap jarak baseline yang berbeda menggunakan metode RTK-NTRIP dalam pengukuran situasi dengan acuan statiun yang sama yaitu CORS BJM di lokasi Jembatan Sulawesi, Jembatan Pangeran, dan Bundaran Pancasila 17 Mei agar mengetahui nilai ketelitian yang dihasilkan. Hasil penelitian dalam pengukuran situasi menggunakan metode RTK-NTRIP dengan acuan statiun CORS BJM di Jembatan Sulawesi jarak baseline 3,14 km diperoleh nilai rata-rata ketelitian sebesar 0.284 meter, Jembatan Pangeran jarak baseline 5,92 km sebesar 0.251 meter, dan Bundaran Pancasila 17 Mei jarak baseline 13,4 km sebesar 0.186 meter. Pada penelitian ini, jarak baseline yang paling jauh menghasilkan nilai ketelitian yang kecil, sedangkan jarak baseline yang paling dekat menghasilkan nilai ketelitian yang besar. Sehingga, jarak baseline mempengaruhi hasil nilai ketelitian yang didapatkan pada pengukuran situasi.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-12-08