METODE FITOREMEDIASI DALAM PENGELOLAAN AIR TERCEMAR MERKURI (HG) BERDASARKAN LITERATUR REVIEW

  • Emil Salim Kahmi Leka Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Tedy Agung Cahyadi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Nurkhamim Nurkhamim Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Rika Ernawati Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Eddy Winarno Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Keywords: fitoremediasi, merkuri, tanaman

Abstract

Secara umum pengolahan air atau lahan tercemar di area penambangan dapat dilakukan menggunakan 2 macam metode. Metode pertama adalah metode aktif, yakni metode yang menggunakan penambahan bahan kimia secara langsung ke kolam tambang atau lahan reklamasi dengan tujuan untuk mereduksi senyawa pencemar. Banyak pelaku industri penambangan yang memilih cara ini. Cara ini sering diadopsi di dunia pertambangan karena selain mudah didapat, bahan kimia juga tergolong sangat praktis dalam penggunaannya, yaitu dengan cara menaburkan bahan kimia tersebut ke media yang tercemar dengan dosis tertentu. Namun dalam penggunaannya, bahan kimia tersebut memerlukan jumlah yang sangat banyak sehingga berpotensi memberikan biaya yang cukup mahal bila dilakukan secara terus-menerus. Metode kedua adalah metode pasif, yaitu suatu metode penanggulangan masalah air atau lahan tercemar dengan bantuan dari proses bio-geokimia tumbuhan yang direkayasa sedemikian rupa sehingga dapat menangani permasalahan air atau lahan tercemar secara kontinyu. Salah satu teknik yang terkenal dari metode ini adalah teknik Fitoremediasi. Tujuan dari penelitian berdasarkan kajian literatur (literature review) ini adalah untuk mengetahui apakah adanya penurunan konsentrasi merkuri (Hg) pada air dengan metode fitoremediasi, mengetahui seberapa besar efisiensi tanaman dalam menyerap logam berat merkuri (Hg) pada air.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-12-08