ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR, NaOH DAN SABUT KELAPA TERHADAP TANAH LEMPUNG EKSPANSIF

Studi Kasus Jalan Poros Desa Trucuk Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro)

Abstract

Kondisi tanah di Jalan poros Desa Trucuk Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro saat ini mengalami kerusakan, menyebabkan pengendara merasa tidak nyaman. Keadaan semakin bertambah buruk saat musim hujan datang, banyak lubang tertutup oleh genagan air. Jalan poros di Desa Trucuk sebelumnya sudah di paving, akibat dari daya dukung tanah yang rendah, jalan mulai rusak bergelombang dan berlubang. Salah satu cara menangani permasalahan tanah yang terjadi di jalan poros Desa Trucuk dengan daya dukung rendah ialah dengan cara stabilisasi tanah. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan bahan tambah Kapur, NaOh dan Sabut Kelapa sebagai bahan stabilisasi tanah ekspansif jalan poros desa Trucuk Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, menggunakan penelitian eksperimen di laboratorium Universitas Bojonegoro variasi persentase penambahan kapur 3% + NaOH 3% + sabut kelapa 2%, Hasil penelitian tanah yang diambil menunjukan jenis tanah ekspansif berdasarkan Klasifikasi AASHTO mempunyai Batas Cair (LL) sebesar 51,09%, Indek Plastisitas (PI) sebesar 16,45% dan PI < LL-30 tergolong tanah lempung golongan A-7-5, bisa dikatakan bahwa tanah ini merupakan agregat berbutir halus/lempung yang termasuk ke dalam kriteria yang buruk apabila digunakan sebagai material tanah dasar. Dengan penambahan Kapur, NaOh dan Sabut Kelapa indek plastisitas mengalami penurunan hingga 9,88 %. Nilai CBR mencapai kestabilan optimum pada campuran 3% Kapur + 3% NaOh dan 2% Sabut Kelapa dengan nilai CBR 55.77% dari nilai CBR tanah asli sebesar  47.34%, maka disimpulkan bahwa Kapur, NaOh dan Sabut Kelapa memiliki pengaruh cukup baik dalam meningkatkan daya dukung tanah lempung ekpansif.