ANALISIS PERILAKU TEROWONGAN SIRKULAR AKIBAT BEBAN GEMPA DENGAN PEMODELAN ELEMEN HINGGA

  • Angga Darmawan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada
  • Teuku Faisal Fathani Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada
  • Iman Satyarno Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada
Keywords: terowongan, gempa, deformasi, gaya dalam, stabilitas

Abstract

Salah satu permasalahan yang dimiliki oleh kota-kota besar adalah masalah transportasi. DKI
Jakarta menjadi contoh kota besar di negara berkembang yang memiliki masalah di bidang transportasi. Salah
satu solusi adalah pembangunan sistem transportasi angkut masal berupa MRT (Mass Rapid Transit).
Dilakukan penelitian tentang pemodelan perilaku terowongan terhadap pengaruh beban gempa serta dampak
terhadap bangunan di sekitarnya. Metode yang digunakan dalam analisis perilaku terowongan yaitu metode
numeris dengan bantuan software PLAXIS v.8.6 dan ABAQUS v.6.11 dan perhitungan empiris dengan metode
Wang (1993). Untuk analisis stabilitas terowongan dan penurunan tanah menggunakan metode Muir Wood
(1975), Carranza-Torres (2013) dan Schmidt (1974). Beban gempa yang diterapkan pada konstruksi
terowongan proyek MRT Jakarta dimulai dari 250 cm/detik2
sampai 550 cm/detik2
. Hasil rata-rata kenaikan
deformasi lining terowongan sebesar 3,03 mm (17,68 %), gaya aksial sebesar 207,97 kN (9,24 %), momen
lentur sebesar 22,95 kNm (18,57%) dan penurunan permukaan tanah sebesar 3,95 mm (25,32%). Untuk
penurunan pada permukaan tanah ditinjau secara horisontal. Nilai angka aman rata-rata dari analisis stabilitas
terowongan sebesar 4,6. Dari seluruh hasil yang didapatkan, disimpulkan bahwa kekuatan batas struktur
terowongan yang dapat diterima akibat beban gempa yaitu pada PGA 550 cm/detik2 dan masih dalam keadaan
stabil. Semakin dalam air tanah dari permukaan tanah, semakin besar dampak yang dihasilkan terhadap
struktur terowongan tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-02-03