Deteksi Suku Minangkabau dan Sunda Berdasarkan Citra Sidik Bibir dengan Metode Image Registration Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) Dan Klasifikasi Decision Tree (DT)

  • Lara Pratiwi Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, Bandung
  • Bambang Hidayat Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, Bandung
  • Yurika Ambar Lita Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjajaran, Bandung
Keywords: sidik, bibir, GLCM, DT, forensik, Suku, Minangkabau, Sunda

Abstract

Banyak ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup. Salah satunya ilmu forensik. Ilmu forensik adalah bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mengidentifikasi individu seperti jenis kelamin, suku, ras, dan usia, yang digunakan untuk membantu proses penegakkan keadilan. Setiap individu memiliki pola ciri yang unik, tidak ada seorangpun yang memiliki pola ciri yang persis sama dengan individu lain. Pola ciri inilah yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tiap individu. Salah satunya yaitu pola sidik bibir. Sama halnya dengan pola sidik jari yang bersifat stabil dari waktu kewaktu. Sidik bibir memiliki kelebihan yaitu polanya sangat sulit untuk hilang kecuali dalam kasus-kasus tertentu. Selain itu, sidik bibir dapat dengan mudah ditemukan pada benda-benda yang pernah digunakan, seperti peralatan makan yang digunakan sehari-hari. Gambaran sulci pada mukosa bibir atas dan bawah inilah yang digunakan dalam mengidentifikasi individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi suku minangkabau dan suku sunda berdasarkan registrasi citra dengan metode image registration gray level co-occurrence matrix (GLCM) dan decision tree (DT) melalui pengolahan sampel citra bibir menggunakan aplikasi Matrix Laboratory (MATLAB) sehingga mendapatkan akurasi sebesar 85% menggunakan parameter-parameter ¬co-occurrence bernilai d=2, quantization bernilai 8, dan dua buah statistik yaitu statistik contrast dan energy.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02