Penentuan Kriteria Faktor yang Paling Berpengaruh dalam Membuat Program Studi Baru dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Studi Kasus di Universitas Al Azhar Indonesia Fakultas Sains dan Teknologi

  • Mohammad Edo Setiawan Teknik Industri, Universitas Al Azhar Indonesia
  • Niken Parwati Teknik Industri, Universitas Al Azhar Indonesia
Keywords: Analytical Hieararchy Process; Pakar; Pendidikan; Pengambilan Keputusan; Pergurutan Tinggi

Abstract

Pendidikan tentunya memiliki peran yang penting untuk upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik. Melalui Perguruan Tinggi, seseorang akan dipersiapkan untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih tinggi agar bisa merubah sesuatu untuk menjadi lebih baik melalui pekerjaan yang akan diambil nantinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa kebijakan Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia kepada Perguruan Tinggi Swasta untuk mewajibkan memiliki minimal 6 program studi dalam hal Science Engineering Technology and Mathematics (STEM). Maka keputusan yang harus diambil oleh stakeholder dan pakar yang ada pada Perguruan Tinggi Swasta harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin. Analytical Hieararchy Process dapat diterapkan untuk metode pengambilan keputusan dalam menentukan prioritas terbaik dari solusi suatu permasalahan. Berdasarkan hasil perhitungan kombinasi dari keseluruhan pakar pada penelitian ini, bobot dan rasio konsistensi pada masingmasing kriteria yaitu 35.2 % pada kriteria sustainability and development change, 23.8% pada kriteria potential customer, 30.3% pada kriteria investasi awal pihak sendiri, dan 10.7% pada biaya yang ditanggung mahasiswa dengan nilai rasio konsistensi yaitu 0.02. Sehingga prioritas utama yang harus dipertimbangkan oleh Universitas Al Azhar Indonesia yaitu, faktor sustainability and development change dengan bobot 35.2% dan hal yang menjadi prioritas akhir yaitu biaya yang ditanggung mahasiswa dengan bobot 10.7%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02