Karakteristik Ambient Noise Pada Sinyal Tremor Harmonik Dan Sinyal Letusan Gunung Semeru Tahun 2009

  • Cholisina Anik Perwita Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya
  • Arin Siska Indarwatin Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya
  • Sukir Maryanto Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya
Keywords: Gempa Letusan, Tremor Harmonik, Gunung Semeru , Permutasi Entropi

Abstract

Data geofisika yang mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi adalah data seismik yang terekam pada seismometer yang dipasang di stasiun seismik sekitar gunung api. Sinyal noise yang muncul pada data seismik dapat berasal dari noise buatan ataupun ambient noise. Noise yang berada pada data seismik seringkali dihilangkan karena dianggap mengganggu proses pengolahan data. Namun ternyata karakteristik keacakan (randomness characteristic) dari sinyal noise dapat dimanfaatkan untuk menentukan pengenalan gelombang seismic yang tercatat pada seismogram. Permutation Entropi atau PE adalah salah satu metode yang paling cepat dan stabil untuk mengukur kompleksitas dinamis dari suatu deret waktu. PE bernilai satu maksimum saat sistem dinamik berada pada kondisi yang benar-benar komplek (chaotic) dan bernilai minimal saat sistem berada pada keadaan yang dapat diprediksi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data seismik Gunungapi Semeru di tahun 2009, nilai PE pada sinyal seismik mempunyai karakteristik mencapai nilai minimal saat terjadinya gempa letusan dan menurun lagi pada saat didapati kejadian tremor harmonic dalam sekuen sinyal.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02