SUDUT POTONG UTAMA, KECEPATAN POTONG DAN KEDALAMAN POTONG DALAM PROSES BUBUT TERHADAP PERMUKAAN SLENDER BAR

  • Peniel Immanuel Gultom Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Masrurotul Ajiza Teknik Geodesi, Institut Teknologi Nasional Malang
Keywords: chatter, slender bar, parameter pemesinan.

Abstract

Proses bubut adalah salah satu proses manufaktur yang penting dan banyak digunakan dalam
industri besar, kecil dan bahkan mikro. Masukan material dan pengaturan parameter mesin bubut
mempengaruhi efisiensi proses dan kualitas hasil. Persaingan di industri manufaktur menuntut produk dengan
kualitas tinggi dan produktivitas tinggi juga. Parameter pemesinan seperti sudut potong, kecepatan potong dan
kedalaman potong menentukan besarnya laju pengerjaan material atau material removal rate (MRR) dari
proses bubut. Penentuan kedalaman pemotongan secara berlebihan justru akan menurunkan produktivitas
karena adanya suatu produk yang harus dikerjakan ulang (reworked). Benda kerja yang akan digunakan dalam
percobaan adalah slender bar baja ST 42 dimensi Ø35 mm x 800 mm dengan sistem pencekaman chucktailstock spindle. Putaran mesin yang akan digunakan adalah 520 putaran/menit dan 367 putaran/menit dan
feeding sebesar 0,07 mm/putaran dan 0,035 mm/putaran. Pahat yang akan digunakan adalah pahat insert jenis
carbide dengan sudut potong utama Kr = 90° dan Kr = 45°. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses bubut
slender bar tanpa follower rest, dengan parameter pemesinan sudut potong utama Kr = 45°, kecepatan potong
37,8 m/menit, dan pada kedalaman potong 2,2 mm terjadi chatter pada permukaan slender bar. Sedangkan
untuk parameter pemesinan sudut potong utama Kr = 90°, kecepatan potong 54,2 m/menit, dan pada
kedalaman potong 1,8 mm terjadi chatter pada permukaan slender bar.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-02-03